Salah seorang warga di kawasan Banjarmasin Barat terpaksa menyingsingkan celananya akibat halaman rumahnya terendam banjir ROB (foto: kalimantan post)


Kalseltoday.comBanjarmasin – Warga Banjarmasin patut bersyukur lantaran banjir ROB yang sebelumnya diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bakal terjadi dengan debit air lebih tinggi dibandingkan sebelumnya tidak terjadi.

Hal itu terlihat dari hasil pemantauan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin yang melakukan monitoring ke kawasan yang sering menjadi langganan banjir ROB.

Anggota BPBD Banjarmasin, Andy Putera mengatakan, ketinggian air yang membanjiri beberapa kawasan pemukiman warga, masih dalam kondisi normal dengan ketinggian 15 sampai 25 Cm.

“Masih seperti ROB yang sebelumnya, jadi kondisi ini tidak separah yang diprediksi BMKG dengan ketinggian sampai setengah meter,” ucapnya saat ditemui awak media di kantornya, Senin (20/06/2022) malam di lansir dari Kalimantan Post.

Pasalnya, jika mengacu dengan prediksi BMKG, ia menerangkan Banjarmasin bakal diterjang banjir ROB dengan ketinggian air yang lebih daripada biasanya mulai tanggal 20 Juli 2022.

Selain itu, ia menambahkan, kawasan yang terdampak pun juga tidak bertambah. Yakni di kawasan Kecamatan Banjarmasin Barat, alias daerah pesisir yang langsung berbatasan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.

“Seperti Jafri Zamzam, Tunas Baru, Komplek DPR, Cendrawasih, dan kawasan lain yang termasuk dataran rendah,” ujarnya.

Menurutnya, sejak awal banjir ROB terjadi di pertengahan Juli 2022 tadi, ketinggian air masih normal dan kemungkinan masih akan terjadi dalam dua sampai tiga hari kedepan hari kedepan.

“Memang belum ada penurunan debit air yang masuk. Tapi asalkan tidak ada debit air tambahan dari curah hujan,” ungkapnya.

“Ini sangat berpengaruh dengan kedalaman air. Tapi untungnya di Banjarmasin ini masih banyak anak-anak sungai yang berfungsi normal. Jadi keluar masuk air itu prosesnya cepat,” tambahnya.

Karena itulah, Andy mengimbau agar warga bisa menjaga kebersihan lingkungan dan tetap waspada dengan menjaga letak barang-barang elektronik.

“Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau perlu bantuan hubungi saja kami (BPBD Banjarmasin),” pungkasnya.

Sebelumnya, banjir ROB akibat fenomena super full moon yang beberapa hari belakangan ini membuat sejumlah wilayah di Banjarmasin tergenang banjir rob.

Salah satu wilayah yang terdampak yakni kawasan Kelayan B. Kawasan tersebut sudah memang menjadi langganan tergenang banjir rob jika air laut sedang pasang.

Tak jarang, akibat memaksakan melintasi jalan yang tergenang banjir rob, kendaraan roda dua milik warga mogok karena mesin kemasukan air.

“Ada beberapa yang pernah kemogokan karena memaksakan lewat pas air sedang pasang-pasangnya,” ucap salah satu warga. Senin (20/06/2022) siang.

Banjir rob ini juga berimbas kepada aktivitas perekonomian warga yang tokonya berada di kawasan paling terdampak banjir rob.

Bahkan, mereka harus menutup tokonya jika banjir rob sedang berlangsung. Salah satunya Tomy, pedagang pakaian. Ia harus menutup salah satu toko miliknya agar air tidak masuk kedalam.

“Harus saya tutup toko nya. Kalau tidak, air genangan masuk kedalam toko karena gelombang yang disebabkan kendaraan melintas,” ucap Tomy salah satu pedagang pakaian di Kelayan B.

Menurut Tomy, dampak dari banjir rob juga berpengaruh besar kepada omset jualannnya. “Karena ya tadi, penjualan tidak maksimal dikarenakan sering tutup. Pelanggan berkurang karena sering tutup,” tandasnya.

(FSL)