Banjarbaru - Koperasi Multi Pihak (KMP) Batara Sejahtera Nusantara, sebuah inisiatif terkini di sektor ekonomi Kalimantan Selatan, berupaya membuka ruang bagi generasi milenial dan Gen Z untuk mengembangkan usaha dan produktivitas. 

Didirikan dengan pendekatan unik yang mengadopsi model Multi Pihak, KMP Batara menawarkan sebuah platform inklusif bagi pengembangan usaha yang selaras dengan regulasi terkini, mengikuti Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 8 Tahun 2021.

KMP Batara berakar dari kebutuhan akan lapangan kerja bagi alumni Balai Latihan Kerja (BLK), menyediakan kesempatan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan keterampilan yang telah diperoleh. 

Sejak didirikan, koperasi ini telah mengoperasikan berbagai unit usaha, mencakup bidang kuliner, rumah jahit, dan bengkel, dan berencana mengembangkan lebih banyak lagi pada tahun 2024, termasuk di bidang jasa internet, production house, trading, serta layanan pengiriman dan transhipment.

Riza Akhyari, Ketua KMP Batara dan mantan Kepala BLK Tanah Bumbu, menekankan bahwa model koperasi multi pihak memberikan fleksibilitas dan ketangkasan dalam menghadapi tantangan bisnis. 

“Koperasi ini tidak hanya menjadi wadah bagi pertumbuhan usaha anggotanya, tetapi juga mengembangkan ekosistem bisnis dimana setiap anggota dapat saling mendukung,” ujar Riza.

Lebih dari sekadar koperasi, Batara menjadi percontohan bagi model koperasi multi stakeholder di Kalimantan, dengan sistem manajemen modern dan penggunaan teknologi digital. 

Ini membuka jalan bagi inovasi sosial, budaya, dan bisnis, mendorong spirit produktivitas dan kewirausahaan, serta menyediakan solusi alternatif untuk penyediaan barang, jasa, dan lapangan kerja lokal.

Menghadapi dinamika dunia usaha dan potensi berkembang pesat di era ibu kota negara baru, KMP Batara menangkap momentum untuk memperkuat posisi dan kapasitasnya. 

“Kita harus bersama-sama memanfaatkan peluang ini, khususnya di Tanah Bumbu yang berada di dekat ibu kota baru, untuk tidak hanya menjadi penonton tetapi juga pelaku utama dalam pengembangan ekonomi,” tutup Riza dengan optimisme.(Tim)