7 Kebakaran Besar Bersejarah di Indonesia, No 7 Bikin Netizen Geram

Foto kebakaran hanya ilustrasi

Kalsaeltoday.com, Banjarmasin - Kobaran api bisa melalap apapun di sekitarnya. Sejumlah peristiwa kebakaran menciptakan perubahan drastis pada pola populasi, infrastruktur, dan tercatat dalam sejarah. Ada juga peristiwa kebakaran yang memancing emosi publik

Berikut adalah 7 kebakaran besar di Indonesia, dari yang bersejarah, akibat ulah manusia, dan menghebohkan netizen, berikuti di rangkum media ini  dari berbagai sumber:


1. Bandung Lautan Api 1946

Berbicara mengenai peristiwa kebakaran besar, masyarakat Indonesia tidak akan lupa dengan sejarah Bandung Lautan Api. Seperti namanya, ini adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di Bandung, Jawa Barat, pada 23 Maret 1946, yang menjelma bak lautan api.


Sekitar 200 ribu penduduk Bandung membakar kediaman mereka sendiri dalam peristiwa tersebut, kemudian meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu menggunakan Kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Agresi Militer di Indonesia.


Pembumihangusan Bandung tersebut dianggap merupakan strategi yang tepat dalam perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia karena kekuatan Tentara Republik Indonesia (TRI) dan milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak Sekutu dan NICA yang berjumlah besar.


Setelah peristiwa tersebut, TRI bersama milisi rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini menginspirasi Ismail Marzuki beserta para pejuang Indonesia saat itu untuk mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu Halo, Halo Bandung menjadi lebih patriotis dan membakar semangat perjuangan.


Beberapa tahun kemudian, lagu Halo, Halo Bandung menjadi kenangan akan emosi yang dialami para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia saat itu, menunggu untuk kembali ke kota tercinta mereka yang telah menjadi lautan api: Sekarang telah menjadi lautan api, mari bung rebut kembali!"


2. Kebakaran Hutan 1997

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui laman resminya, serangkaian kebakaran yang berlangsung dari September 1997 hingga Juni 1998 di Kalimantan dan Riau, menjadi salah satu kebakaran hutan terbesar di dunia dalam dua abad terakhir.


Tercatat luas lahan yang terbakar mencapai 19,7 juta hektare, serta menimbulkan 100 ribu orang terserang penyakit akibat asap dan 240 tewas. Selain jutaan orang terpapar polusi dan musnahnya keragaman hayati, seluruh wilayah Asia Tenggara pun menjadi gelap.


Bahkan efek kabut asap menyebar sampai ke beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan sebagian kecil wilayah Thailand, Vietnam, Filipina, dan Australia. Kebakaran ini juga diduga menjadi penyebab jatuhnya pesawat terbang Garuda Indonesia di Sibolangit, Sumatra Utara.


3. Pembakaran Plaza Sentral Klender 1998

Pembakaran Plaza Sentral Klender terjadi pada 14 Mei 1998, pada hari kedua peristiwa Kerusuhan Mei 1998 yang menimpa Jakarta dan beberapa kota-kota lainnya di Indonesia. Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu peristiwa paling banyak memakan korban jiwa dalam kerusuhan tersebut, dengan mencapai 288-488 jiwa yang terbakar hidup-hidup.


Hingga saat ini, banyak hal akan pembakaran Plaza Sentral Klender masih terbilang misterius. Antara lain adalah siapa pelakunya, dan jumlah korban tewas atau luka. Ada yang menyebut 174 (menurut Pemda DKI dan tabloid Adil), ada juga yang menyebut 488 (data Tim Gabungan Pencari Fakta/TGPF Kerusuhan Mei).


4. Kebakaran Hutan 2015

Kebakaran hutan di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatra Selatan serta Pulau Kalimantan, dari Juni 2015 hingga Oktober 2015 menyebabkan polusi asap Asia Tenggara. Peristiwa ini menjadi pencemaran udara oleh kabut dan asap terparah.


Pada 14 September 2015, keadaan darurat ditetapkan di provinsi Riau dikarenakan tingkat pencemaran yang melebihi batas berbahaya. Dilaporkan ribuan warga terpaksa keluar dari Pekanbaru, terutama anak-anak dan ibu hamil. Selain di Pulau Sumatra, kabut asap juga dirasakan di Kalimantan, Singapura, dan Malaysia.


Menandai peristiwa ini, koran Republika membuat salah satu edisi yang halaman depannya sengaja didesain seolah tertutup kabut asap, sehingga sulit dibaca. Di bawah halaman, tertera satu baris kalimat menjelaskan, "Saat tertutup asap, semua berita menjadi sulit dibaca."


Menandai peristiwa ini, koran Republika membuat salah satu edisi yang halaman depannya sengaja didesain seolah tertutup kabut asap, sehingga sulit dibaca. Di bawah halaman, tertera satu baris kalimat menjelaskan, "Saat tertutup asap, semua berita menjadi sulit dibaca."


Saat itu, Presiden Joko Widodo meminta bantuan Singapura, Rusia, Malaysia, dan Jepang untuk membantu memadamkan api di hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap.


5. Pulau Komodo Terbakar

Sebanyak 10 hektar padang rumput di Gili Lawadarat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur terbakar pada Agustus 2018.


Informasi bermula dari laporan masyarakat pada Rabu (1/8/2018) malam, pukul 20.00 WITA. Laporan ini kemudian ditindaklanjuti oleh petugas Resort Padar, Loh Sebita dan Labuan Bajo dengan mendatangi lokasi tersebut. Petugas kemudian berusaha untuk memadamkan api.


Kepala Taman Nasional Komodo saat itu, Budi Kurniawan, menjelaskan bahwa penyebab kebarakan berasal dari api rokok yang dibuang oleh pengunjung di puncak Gili Lawadarat. Sambil melakukan upaya pemadaman, petugas pun berusaha mencari tahu dari mana asal puntung rokok tersebut.


Akibat kejadian ini, Gili Lawadarat otomatis kehilangan salah satu daya tariknya untuk beberapa waktu. Padang savana yang 'berdesis' saat angin bertiup di area ini pun berkurang jumlahnya. Warna hijau di daratan saat Matahari terbit dan tenggelam pun hilang.


Atas kejadian ini, pengunjung diimbau tidak membuang puntung rokok sembarangan. Kejadian ini pun mendapat banyak reaksi dari masyarakat. Tidak sedikit pula yang keras menyuarakan larangan merokok di kawasan-kawasan wisata, terutama kawasan yang rawan kebakaran.


6. Karhutla di Kawah Wurung Ijen Agustus 2023

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kawah Wurung yang berada di kawasan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur (Jatim) pada Rabu, 30 Agustus 2023.


Lahan seluas 20 hektare ludes dilalap api. Kebakaran berhasil dipadamkan setelah tim gabungan berjibaku memadamkan api selama 15 jam.


Menurut Wakil Administratur Perhutani KPH Bondowoso Eny Handayani, dari kondisi di lapangan dugaan sementara penyebab Kawah Wurung kebakaran memang karena faktor manusia. Entah sengaja atau kelalaian.


7. Kebakaran Bromo Akibat Flare Prewedding

Kebakaran Bromo menjadi kasus terbaru yang sedang disorot masyarakat. Publik dibuat geram karena kebakaran yang menghanguskan area seluas 504 hektare itu dipicu kecerobohan rombongan yang melakukan foto prewedding.


Peristiwa terbakarnya lahan di Bukit Teletubbies, kawasan Gunung Bromo, terjadi pada tanggal 6 September 2023 malam. Kebakaran itu terjadi setelah pengunjung melempar flare untuk keperluan foto. Percikan api dari flare mengenai rumput kering dan api pun dengan cepat menyebar. Api baru berhasil dipadamkan secara total pada 14 September 2023.


Enam orang terkait kebakaran diamankan, dan satu di antaranya yang merupakan manajer wedding organizer menjadi tersangka. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menaksir dampak kerugian akibat kebakaran di savana Bromo sebesar Rp 5,4 miliar.


Netizen tampaknya mengawal dan mengikuti kasus ini serta mendesak lebih banyak orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk pasangan calon pengantin yang melakukan foto prewedding. (Red)

0/Post a Comment/Comments