BANJARMASIN, kalseltoday.com - Menjelang proses pemilihan Rektor UIN Antasari Banjarmasin yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Juli - 14 Agustus 2025, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Antasari menyuarakan sikap kritis dan reflektif untuk memastikan proses demokrasi kampus berjalan secara sehat, adil, dan berpihak pada kepentingan mahasiswa.
Dalam pernyataan resminya, DEMA UIN Antasari menegaskan posisi netral dan tidak berpihak pada kandidat manapun. Netralitas ini diposisikan sebagai bentuk integritas kelembagaan, yang berfokus pada pengawalan proses dan keberpihakan terhadap suara dan kebutuhan mahasiswa.
DEMA UIN Antasari juga mendesak panitia pemilihan serta pihak universitas agar menjalankan seluruh tahapan secara transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sosialisasi yang menyeluruh kepada mahasiswa mengenai proses dan mekanisme pemilihan dinilai penting agar tercipta keterlibatan aktif dari seluruh elemen civitas akademika.
Lebih lanjut, DEMA UIN Antasari mendorong agar para bakal calon Rektor menyampaikan visi dan misinya secara terbuka kepada publik kampus, terutama kepada mahasiswa. Visi yang ditawarkan harus mencerminkan komitmen terhadap kemajuan universitas dan peningkatan kualitas kehidupan akademik dan kemahasiswaan.
Ketua Umum DEMA UIN Antasari, Yazid Arifani, menyebut bahwa Salah satu sorotan penting yang turut disampaikan adalah keberpihakan Rektor mendatang terhadap program-program kemahasiswaan, khususnya penguatan peran Organisasi Mahasiswa (ORMAWA). Yazid Arifani menekankan bahwa ormawa memiliki peran vital dalam membangun tradisi intelektual, kepemimpinan, dan partisipasi aktif mahasiswa. Oleh karena itu, sinergi dan dukungan konkret dari pihak rektorat terhadap ormawa menjadi kebutuhan mendesak untuk menghadapi tantangan UIN Antasari dalam lima tahun ke depan.
"Rektor yang terpilih harus mampu menjadi pemimpin visioner yang membuka ruang kolektif dan dapat bersinergi dengan mahasiswa, serta menempatkan ormawa sebagai mitra strategis dalam membangun kampus yang lebih progresif dan inklusif," tegas Yazid, Senin (23/6/2025). ***
Berita