![]() |
Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, tewas ditembak tiga kali saat bersepeda dengan istri di depan apartemennya. Ilustrasi. (Foto: iStockphoto) |
JAKARTA, kalseltoday.com – Duka mendalam menyelimuti Kementerian Luar Negeri RI setelah kabar meninggalnya Zetro Leonardo Purba, staf KBRI Lima, Peru, yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal di dekat kediamannya.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga almarhum. Ia bahkan menghubungi Priscilla, istri Zetro, untuk memberikan dukungan moral dan doa.
“Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga anak, Emanuela, Zefanya, dan Zebadia. Kami berdoa agar almarhum diterima di sisi Tuhan, serta keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan,” ujar Sugiono melalui pesan video, Selasa (2/9/2025).
Kemenlu menegaskan komitmennya untuk mendampingi keluarga, mulai dari proses pemulangan jenazah ke tanah air hingga memastikan keberlanjutan pendidikan anak-anak almarhum.
Sugiono juga memastikan koordinasi erat dengan pemerintah Peru dan kepolisian setempat agar penyelidikan berjalan tuntas. Duta Besar RI untuk Peru, Ricky Suhendar, ditugaskan untuk terus memantau perkembangan kasus.
Menurut laporan media Peru, 24 Horas, peristiwa tragis itu terjadi saat Zetro bersepeda bersama istrinya. Ia ditembak tiga kali oleh pelaku bersenjata hanya beberapa meter dari apartemennya. Meski sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, nyawanya tak tertolong.
Polisi setempat menyebutkan, Zetro baru bertugas di Peru sekitar lima bulan terakhir. Priscilla selamat dari insiden tersebut dan kini mendapat perlindungan kepolisian.
Zetro sebelumnya pernah bertugas di KBRI Den Haag dan KJRI Melbourne, sebelum ditugaskan sebagai Penata Kanselerai di KBRI Lima. (Tim)
Berita