Berita

Breaking News

Mahasiswa UNISKA MAB Ciptakan Alat Portabel Berbasis AI untuk Pembelajaran Bahasa Inggris

BANJARMASIN, kalseltoday.com – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA MAB) berhasil menciptakan inovasi alat bantu pembelajaran bahasa Inggris portabel berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama POCALA (Pocket A Language).
Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat belajar bahasa Inggris secara interaktif, praktis, dan inklusif tanpa terganggu distraksi perangkat digital lainnya.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan program nasional pengembangan kreativitas mahasiswa yang didanai oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Melalui program ini, mahasiswa didorong untuk mengembangkan ide-ide inovatif berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Sebagai bagian dari skema PKM-Karsa Cipta (PKM-KC), POCALA lahir dari semangat mahasiswa untuk menciptakan solusi berbasis sains dan teknologi yang orisinal. PKM-KC menekankan pada keaslian ide dan inovasi dalam bentuk prototipe siap uji coba, meskipun belum sepenuhnya mencapai nilai fungsional sempurna. Dalam konteks ini, inovasi POCALA menjadi bukti nyata penerapan teknologi untuk memperkuat pendidikan dan memperluas akses pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia.

POCALA merupakan pocket AI assistant yang mengintegrasikan teknologi Speech Recognition, Speech Synthesis, Machine Translation, dan Large Language Model (LLM). Melalui kombinasi teknologi tersebut, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan alat menggunakan suara dan memperoleh respons dalam bentuk audio maupun teks.

Alat ini memiliki tiga mode utama yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan belajar, yakni:

  1. Mode Translator, untuk menerjemahkan kalimat dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya.
  2. Mode Vocabulary, untuk memperkaya kosakata dengan menampilkan terjemahan kata, fonetik, definisi, serta contoh penggunaannya.
  3. Mode Assistant, untuk membantu pembelajaran bahasa Inggris melalui berbagai fitur seperti koreksi tata bahasa dengan penjelasan (grammar), tanya jawab materi (asking), latihan soal dengan evaluasi langsung (question), serta latihan berbicara layaknya dengan penutur asli (speaking).

Ketua tim pengembang, Muhammad Ricky Rizaldi, menjelaskan bahwa POCALA hadir sebagai solusi atas rendahnya penguasaan bahasa Inggris di Indonesia yang masih tergolong rendah berdasarkan data EF English Proficiency Index 2024.
Menurutnya, banyak pelajar merasa kesulitan belajar bahasa Inggris karena kurangnya kepercayaan diri, suasana belajar yang monoton, keterbatasan kosakata dan tata bahasa, kesulitan pelafalan, tidak memiliki teman berlatih berbicara, serta gangguan dari penggunaan smartphone.

“POCALA kami kembangkan agar proses belajar bisa lebih fokus, mandiri, dan inklusif. Berbeda dengan aplikasi belajar bahasa berbasis smartphone, POCALA bekerja tanpa distraksi media sosial dan tetap dapat digunakan tanpa koneksi internet. Dengan dukungan kecerdasan buatan, alat ini menjadi lebih adaptif terhadap kebutuhan pengguna,” ujarnya.

Prototipe POCALA dikembangkan di Laboratorium Robotika Program Studi Teknik Elektro UNISKA MAB selama empat bulan. Perangkat ini terdiri atas dua unit utama, yaitu POCALA Device sebagai sistem utama, dan POCALA Supply sebagai sumber daya dengan baterai berkapasitas 10.000 mAh yang mampu bertahan hingga 12 jam.

Alat ini memiliki dua mode operasional, yakni mode online yang digunakan saat terkoneksi dengan internet, dan mode offline yang tetap berfungsi tanpa koneksi internet. Dengan demikian, POCALA dapat digunakan di berbagai wilayah, termasuk daerah dengan akses internet terbatas.

Selain mendukung pembelajaran umum, POCALA juga ramah bagi penyandang disabilitas dengan fitur suara dua arah dan navigasi sederhana yang mudah digunakan. Desain ini mendukung implementasi Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023 tentang Akomodasi yang Layak (AYL) bagi peserta didik penyandang disabilitas.

Dari hasil uji coba di SLB Negeri 3 Banjarmasin, MAN 2 Kota Banjarmasin, dan UNISKA MAB, alat ini dinilai fungsional, mudah digunakan, serta bermanfaat untuk membantu proses belajar bahasa Inggris. Tim juga menerima berbagai masukan positif yang akan digunakan untuk pengembangan versi berikutnya.

Inovasi ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta 10 (Pengurangan Kesenjangan).

POCALA diharapkan dapat menjadi produk edukasi lokal yang tidak hanya memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, tetapi juga memperkuat daya saing sumber daya manusia Indonesia di tingkat global. (Rilis)


© Copyright 2022 - Kalsel Today