Kalseltoday.com, Banjarmasin, – Mengisi Kajian Virtual ke-52 Tarbiyatul Aulad Fil Islam, Kepala Kantor Wilayah (Ka.Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Selatan Dr. H. Muhammad Tambrin M.M.Pd menyampaikan tentang kelebihan dan mukjizat yang dimiliki Rasulullah SAW Kamis (20/10/22).


Bertepatan dengan minggu ke-4 bulan Rabiul awal, Tambrin memaparkan kelebihan-kelebihan yang di miliki Nabi Muhammad sejak kelahirannya hingga sosok pribadinya sebagai Uswatun Hasanah bagi umat Islam.


Sebagai nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW kata Tambrin memiliki banyak keistimewaan diantaranya dilahirkan dalam keadaan bercelak, berkhitan, tanpa disertai darah Wiladah, serta padamnya api sembahan Majusi yang selama ribuan tahun tidak pernah padam.


“Ini menunjukkan keistimewaan kepada diri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,” kata Tambrin yang kemudian menggambarkan sosok fisik Rasulullah yang menawan dan rupawan sebagai manusia terpilih yang diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia.


Selanjutnya Tambrin mengajak seluruh peserta kajian virtual yang rutin dilaksanakan setiap subuh Kamis tersebut untuk mengikuti sunah-sunah dari pada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan mengikuti perbuatan dan perilaku yang dicontohkan Rasulullah dalam segala hal, termasuk dalam aktivitas sehari-hari seperti makan dan minum hingga cara memperlakukan orang yang berbuat zalim.


“Orang yang berpangkat, orang yang mempunyai jabatan tinggi maupun yang punya jabatan biasa tapi dia tidak berakhlak, maka dia tidak akan terhormat dan dia tidak akan mendapatkan penghormatan dari siapapun karena itu adalah yang menjadi pegangan kita untuk merujuk kepada akhlak Rasulullah,” tegasnya.


Akhlak mulia yang dimilki Rasul terang Tambrin bisa dipelajari dari biografi, sejarah yang tertulis dalam berbagai Tarikh maupun dengan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan.


Menyikapi perkembangan teknologi di zaman milennial dan kaitannya dengan akhlak, Tambrin juga mengajak kepada para pejabat, Kepala KUA, Kepala Madrasah, pengajar, siswa maupun orang tua siswa yang berhadir agar tabayyun dalam menerima berbagai informasi dan bijak dalam menyikapi kemajuan zaman. “Tabayyun sebelum memberitakan sesuatu, apalagi tentang perbuatan yang tidak nyaman, maupun perbuatan yang keliru,” pesannya.


Mengakhiri kajian virtual kali ini, Tambrin juga menyampaikan tentang tingkatan ikhlas dan mendoakan orang tua, guru-guru yang telah wafat, serta kaum muslimin. “Kita doakan juga para pemimpin kita, terutama Presiden dan wakil Presiden, Gubernur wakil Gubernur serta Bupati, dan seluruh para pemimpin semoga Indonesia ini menjadi Indonesia yang damai, Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tukasnya mengakhiri kajian. (Red)