Tahun Baru Imlek, Pengrajin Kue Nian Gao di Banjarmasin Produksi Ribuan Kue Keranjang



Kalseltoday.com, Banjarmasin - Perayaan Tahun Baru Imlek banyak makanan khas yang sering disajikan setiap tahunnya, satu diantaranya seperti kue keranjang.


Kue keranjang atau Nian Gao ialah kue yang pembuatannya berbahan dasar tepung ketan dan gula, rasanya manis berwarna cokelat dengan penampakan hampir mirip dodol.


Menjadi makanan ciri khas saat Imlek, tentu membuat rumah produksi kue keranjang, Cap Dua Burung, Jalan Veteran Banjarmasin produksinya mencapai ribuan.


Dijelaskan, Yunita, produsen kue keranjang di Banjarmasin, mengatakan pembuatan kue keranjang membutuhkan waktu yang lama, yakni sekitar 20 jam, dari proses pembuatanan adonan dan pengkukusan memakan waktu 16 jam.


"Mulai produksi dalam waktu seminggu terakhir jelang imlek, karena pelanggan kebanyakan tak mau kalau sudah keras, karenakan bahannya tepung sama gula aja, makanya pelanggan lebih mintanya yang baru. Biar masih enak," ucap Yunita.


Selain itu, menurut Yunita produksi kue keranjang sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Yang mana tahun ini produksi baru dimulai sejak sepekan sebelum puncak perayaan.


Lebih lanjut, produksi ditempat Yunita biasa tiga minggu sebelum perayaaan Imlek. Pembeli sekarangpun kebanyakan pelanggan tetap yang selalu order.


“Penurunan penjualan merupakan imbas dari masuknya merek luar kue keranjang dari provinsi lain. Sehingga saat ini penjualan menurun dari sebelumnya," imbuhnya.


Ditempat rumah produksi Yunita, pembuatan kue keranjang di khusus kan jelang perayaan Imlek saja. Bahkan sekali produksi dalam 1 kawah, mencapai 127 kg kue keranjang, dengan berbagai ukuran ada yang 500 gram, dan 1kg.


"Yang lebih sering dibeli pelanggan ukuran 500 gram, karena kalo mereka mau kasih kue keranjang dengan orang lain lebih sering 2 pcs ukuran itu," tambahnya.


Adapun harga kue keranjang tersebut, untuk ukuran 500 gram Rp 22.500, sedangkan ukuran 1 kg Rp 45 ribu. Untuk ketahanan bisa sampai 6 bulan dimasukan dalam kulkas.


"Harga tersebut mengalami kenaikan, tahun sebelumnya ukuran 1kg Rp 40 ribu. Bahan baku semua pada naik jadi untuk harganya juga naikan," kata Yunita, yang rumah produksi mencapai puluhan tahun.


Selain produksi kue keranjang, di rumah produksi tersebut juga membuat berbagai jenis kue kering, seperti nastar, putri salju, kue seumprit, dan lainnya.


Bahkan produksi kue keringnya tersebut sudah memasarkan ke luar Kalsel, seperti ke Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan beberapa supermarket di wilayah Kalsel.


"Kalo ke luar pulau Jawa belum ada memasarkan, takut kue keringnya remuk," tandasnya.

Sumber : Bajarmasin Post

0/Post a Comment/Comments