Kalseltoday.com, Kotabaru - Tim Puslabfor Mabes Polri sebut kematian 3 TKA asal Cina di terowongan tambang milik PT. SDE diduga kuat disebabkan oleh keracunan gas.


Hal itu diungkap oleh, AKBP Arif Andi Setiayawan, S.Si dari Puslabfor Mabes Polri saat konferensi pers di Mapolres Kotabaru, Kamis (16/3/2023)


"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban, sehingga diduga kuat penyebab kematian adalah keracunan gas" ujar AKBP Arif Andi


la melanjutkan, TKP berada pada kedalaman 1,3 KM dari mulut terowongan. Saat berada di TKP, detektor gas yang dibawa tim Puslabfor kemudian mengeluarkan peringatan tanda bahaya dengan mendeteksi adanya gas Amonia atau NH3.


Dikutip dari laman lab.id, menghirup NH3 dalam konsentrasi tinggi berisiko menyebabkan luka bakar langsung pada saluran hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Hal ini bisa sebabkan gagal pernapasan. 


Namun, penyebab kematian ketiga 3 TKA asal Cina ini masih di investigasi secara saintifik.


"Sampel darah dari korban yang saat ini berada di RS Bhayangkara juga akan kita periksa dan dicocokkan dengan temuan-temuan di TKP termasuk temuan gas NH3 apakah juga ada dalam darah korban" jelas AKBP Arif Andi


Selain itu, penyidik juga menunggu persetujuan keluarga korban untuk dilakukan otopsi guna mendapatkan petunjuk lebih jauh terkait penyebab kematian korban.


Dalam Konferensi Pers tersebut, Kapolres Kotabaru, AKBP M. Gafur Aditya Siregar, S.I.K mengatakan, pasca peristiwa terowongan tambang ditutup sementara untuk investigasi saintifik lebih dalam terkait sebab kematian korban.


"Penanganan kasus ini telah dilimpahkan ke Polda Kalimantan Selatan" ujar AKBP M. Gafur, Kapolres Kotabaru.***