Kerangka 'Bocah Vampir' Berusia 400 Tahun Ditemukan Dengan Kaki Tergembok

Foto Live Science

Kalseltoday.com, Polandia - Para arkeolog di Polandia menggali kerangka seorang anak berusia 400 tahun. Ia dikubur dalam keadaan telungkup dengan gembok besi di kakinya, tampaknya untuk menghentikan kebangkitannya dari kematian sesuai kepercayaan di masa itu.


Dikutip Kalseltoday.com, dari Live Science, Minggu (13/8/2023) bocah itu dimakamkan abad ke-17 di Desa Pien, Polandia utara. Tampaknya, itu adalah kuburan bagi 'jiwa-jiwa yang terlantar' dan orang miskin yang tak mampu dimakamkan di halaman gereja.


Para arkeolog memperkirakan anak itu berusia 5 sampai 7 tahun saat meninggal. Kerangka itu ditemukan beberapa meter dari kerangka wanita 'vampir' yang ditemukan tahun lalu, dikuburkan di waktu hampir bersamaan dengan sabit diletakkan di lehernya dan gembok serupa di kakinya.


Dikutip detikINET dari Live Science, Minggu (13/8/2023) bocah itu dimakamkan abad ke-17 di Desa Pien, Polandia utara. Tampaknya, itu adalah kuburan bagi 'jiwa-jiwa yang terlantar' dan orang miskin yang tak mampu dimakamkan di halaman gereja.


Para arkeolog memperkirakan anak itu berusia 5 sampai 7 tahun saat meninggal. Kerangka itu ditemukan beberapa meter dari kerangka wanita 'vampir' yang ditemukan tahun lalu, dikuburkan di waktu hampir bersamaan dengan sabit diletakkan di lehernya dan gembok serupa di kakinya.


Saat itu banyak yang meyakini apabila seorang anggota keluarga meninggal, tak lama setelah pemakaman, mayat tersebut bisa menjadi vampir. Menurut tradisi pada masa itu, gembok semacam itu dimaksudkan untuk mengamankan jenazah di dalam kuburnya.


"Gembok menunjukkan orang-orang takut pada anak ini setelah kematiannya," kata Dariusz Poliński, arkeolog di Universitas Nicolaus Copernicus.


Pada era itu, anak-anak yang mati sangat ditakuti oleh orang-orang yang masih hidup, yang mengira mereka mungkin kembali sebagai hantu. Terlebih lagi jika anak itu mengalami kematian mendadak atau tidak biasa, katanya.


Tulang beberapa anak lain ditemukan di lokasi tersebut, namun dalam keadaan tidak lengkap. Tim juga berharap untuk menganalisis DNA dari sisa-sisa kerangka anak yang baru ditemukan. Belum diketahui apakah anak itu laki-laki atau perempuan.


Satu fragmen rahang dari seorang anak ada noda hijaunya, kemungkinan karena anak itu dikubur dengan koin tembaga di mulutnya, tradisi penguburan yang juga umum pada saat itu. (FR)

0/Post a Comment/Comments