Altet Futsal Malang Tendang Lawan Saat Selebrasi Sujud, Ganjaran Setimpal Menunggu

Foto istimewa

Kalseltoday.com, Malang - Seorang atlet futsal Kabupaten Blitar ditendang lawannya saat sujud syukur merayakan gol dalam pertandingan futsal Porprov Jatim. Diketahui, penendang berasal dari tim futsal Kota Malang. Asosiasi Futsal Kota Malang menyebut atletnya dicurangi.


Merespons kabar tersebut, Ketua Asosiasi Futsal Kota Malang, Bagus Orton menduga, salah satu pemain futsalnya menendang lawan saat selebrasi sujud syukur, karena sudah lelah. Saat melihat selebrasi dari pemain lawan, membuat atlet tersebut terpancing emosi.


"Kecapekan mungkin. Jadi kecapekan dan melihat selebrasi berlebihan. Karena pemain kita 4 gak boleh main kena akumulasi kartu merah, terus akhirnya pertandingan lawan Blitar merasa dicurangi," ujarnya, Rabu (20/9/2023).


Bagus menambahkan, emosi salah satu atlet futsal Kota Malang itu memuncak karena merasa dicurangi dalam setiap pertandingan. Situasi-situasi yang seharusnya menguntungkan bagi tim untuk unggul dalam pertandingan, berbalik menjadi kerugian.


"Misal hal-hal yang menguntungkan kita itu kayak dibikin dicurangi. Terus anak-anak itu kena kartu merah, 4 lawan 5, terus kenak kartu merah lagi 3 lawan 5. Anak-anak terus bertahan-bertahan sampai kenak penalti. Kemudian tim lawan dapat gol dari situ," terangnya.


"Namanya juga anak-anak masih labil, jadi habis gol lawan selebrasi ditendang. Cuman yang perlu saya tegaskan nendang itu buka kepala tapi bagian bahu," sambungnya.


Panitia Disiplin Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur VIII (Pandis Porprov Jatim) telah mengeluarkan keputusan hukuman kepada penendang atlet futsal Kabupaten Blitar. Tidak hanya sang penendang, asisten pelatih futsal Kota Malang dan salah seorang pemain futsal Kota Malang lainnya juga mendapatkan hukuman.


Keputusan itu tertuang dalam surat Nomor:002/PANDIS/PORROV/FUTSAL-JTM/IX/2023 tertanggal 13 September 2023. Dalam surat tersebut, Pandis Porprov Jatim menyebut, ada tiga orang yang mendapatkan sanksi. Ketiga orang tersebut adalah bagian dari tim futsal Kota Malang. Keputusan itu ditandatangani oleh Ketua Pandis, Arief Syaifuddin.


Pertama adalah Bagus Irmawanto selaku asisten pelatih futsal Kota Malang yang melakukan provokasi terhadap pemain Kota Malang untuk melakukan tindakan kekerasan. Kedua, ada Muhammad Rafael Moreno yang melakukan tendangan kepada pemain atlet futsal Kabupaten Blitar.


Rafael Moreno inilah yang melakukan tendangan kepada Hanafi, atlet futsal Blitar yang melakukan selebrasi sujud syukur. Lalu yang ketiga adalah Diki Hidayat Pratama, ia menyikut pemain Kabupaten Blitar hingga tergeletak dan mendapat perawatan tim medis.


Dalam putusan tersebut, Rafael Moreno pemain yang menendang Hanafi pemain futsal asal Kabupaten Blitar larangan bermain selama 2 tahun. Larangan ini berlaku bagi seluruh event resmi.


"Menghukum, pemain Kota Malang nomor punggung 17 atas nama Muhammad Rafael Moreno dengan sanksi larangan bermain selama 2 tahun di event resmi yang diselenggarakan oleh FFI, AFP maupun AFK," demikian bunyi keputusan tersebut.


Tak hanya sanksi, Rafael Moreno juga mendapat pembinaan Asosiasi Futsal Kota Malang. Hal itu agar yang bersangkutan tak mengulangi perilakunya di masa yang akan datang.


"Kita pastikan melakukan pembinaan terhadap atlet tersebut, dengan tujuan agar dia tidak melakukan perbuatan itu lagi," ujar Ketua Asosiasi Futsal Kota Malang, Bagus Orton. (Red)

0/Post a Comment/Comments