Foto istimewa

Kalseltoday.com, Barito Kuala - Mantan anggota polisi berinisial DM (25) di Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel) ditangkap usai membobol rumah toko (ruko) dengan menggasak 44 handphone dan dua laptop. Pelaku dibantu dua rekannya saat beraksi.


"Iya pelaku pencurian merupakan mantan polisi di Polresta Banjarmasin yang diberhentikan secara tidak hormat," ujar Kapolres Barito Kuala AKBP Diaz Sasongko, Jumat (15/9/2023).


Pencurian tersebut terjadi di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Barito Kuala pada Selasa (12/09/2023) sekitar pukul 02.00 Wita. Saat beraksi DM dibantu oleh dua rekannya yakni DS (25) dan ES (30).


"Saat itu pelaku DM masuk melalui lantai dua dengan cara mencongkel jendela, kemudian mengambil 44 unit handphone dan dua laptop," terangnya.


Usai mendapatkan barang curiannya itu, DM kemudian pergi ke lantai 3 dan melemparkan semua handphone tersebut. Dua rekannya bertugas menyambut dari bawah.


"Ya jadi peran dua pelaku lainnya ini menyambut handphone yang di lempar DM di bawah," ungkapnya.


Diaz menuturkan pemilik ruko baru menyadari barang-barangnya hilang pada pagi hari dan melapor ke Polsek Alalak. Polisi yang menerima laporan kemudian melakukan penyelidikan dan olah TKP.


"Kebetulan salah satu teman pemilik handphone di Banjarmasin memberikan informasi kepada korban, bahwa ada yang menjual handphone lengkap dengan kontaknya. Setelah dicocokan ime ke pemilik dan dia memastikan barang miliknya yang sebelumnya dicuri pelaku," bebernya.


Mendapatkan informasi tersebut polisi kemudian bergerak dan mengamankan DM di Banjarmasin. Dari tangan DM, polisi juga mengamankan 13 unit handphone yang rencananya akan dijual.


"Kita amankan pelaku di hari itu juga, dan dari pelaku DM kita berhasil mendapatkan informasi kedua pelaku lainnya kemudian turut kita amankan," kata Diaz.


Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap ketiga pelaku. Sebab sejumlah barang bukti handphone telah dijual.


"Yang kita amankan ada 29 handphone dan dua laptop, beberapa sudah dijual dan saat ini masih diselidiki kemana mereka menjualnya," pungkasnya. (Ven)