Batola - Dinas Perkebunan dan Peternakan (DISBUNNAK) Kab.Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan, melaksanakan Sosialisasi Kegiatan Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP/PSR) di Pawon Tlogo, Handil Bakti, Kab.Batola Rabu (22/05/2024).
Acara yang di mulai dari sejak Jam 10:00 pagi ini di hadiri Kepala Kajari Kab Batola Eben Nizer Silalahi,SH.MH, Dr.Hj.Azizah Sri widari,MPH, dan beberapa perwakilan perkebunan Kelapa Sawit, Aftasibdo, PT ABS, Falmina, PT PBB, juga dari Sucofindo, GAPKI Batola, BPKH, BPN Batola, Tim Ahli ULM serta Kelompok Tani dari Wanaraya, Kelompok Tani Jejangkit.
Dibuka dengan laporan kegiatan oleh H.Suwartono Susanto, SP.MS, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kab.Barito Kuala.
Dalam sambutannya,disampaikan bahwa Sosialisasi Kegiatan Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) Tingkat Provinsi Lampung penting dilaksanakan, untuk mencapai perkebunan kelapa sawit yang lebih efisien, berkelanjutan dan produktivitas yang maksimal.
Yang tujuannya,memperkenalkan apa itu Program PSR dan untuk siapa PSR dilaksanakan, tujuan sendiri ada 3 (tiga) Point yaitu :
1.Program tersebut untuk Peningkatan Produksi dan Produkstivitas Komoditas sawit sehingga mempunyai nilai tambah dari manfaat yang dihasilkan/atau dari produksinya (sebagai kegiatan yang di masukkan untuk mendukung RAD-KSB).
2.Menjelaskan secara umum Pedoman pelaksanaan Program PSR Permentan No. 19 Tahun 2023.
3.Peningkatan SDM petani pekebun sebagai peserta program tersebut sehingga mampu
mengaplikasikan serta memahami secara operasional pelaksanaan kegiatannya nanti.
H.Suwartono, mengatakan latar belakang perkebunan kelapa sawit diwujudkan melalui di iwujudkan melalui program
Peremajaan perkebunan kelapa sawit
Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang pertama kali diluncurkan oleh Presiden Joko
Widodo pada 13 Oktober 2017 di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
"PSR merupakan program untuk membantu pekebun rakyat memperbaharui
perkebunan kelapa sawit mereka dengan kelapa sawit yang lebih berkelanjutan da
Melalui PSR, berkualitas, dan mengurangi risiko pembukaan lahan ilegal." Ungkapnya.
Produktivitas lahan milik pekebun rakyat bisa ditingkatkan tanpa melalui pembukaan
lahan baru, secara teknis Peremajaan Sawit Rakyat dapat membantu Petani pekebun
untuk dapat memperoleh bibit yang berkualitas, bersertifikat dan membantu Pekebun dalam mnengolah lahan mereka secara standar teknis.
"PSR dilaksanakan dengan memenuhi empat unsur, yakni Legal, Produktivitas,
Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), dan Prinsip Sustainabilitas (sawit
yang berkelanjutan dan memberikan manfaat hasil yang terus menerus)." Lanjut Suwartono.
Dalam memenuhi unsur legal pekebun rakyat yang berpartisipasi dalam program ini ada beberapa aspek /persyaratan yaitu harus mengikuti aspek legalitas tanah.
"Unsur produktivitas yang kurang standar produktivitas hanya 10 ton tandan buah
segar/ha/tahun dengan kepadatan tanaman <80 pohon/ha."
Di lanjut, dengan Sambutan dari Pj.Bupati Batola Mujiyat yang di Wakilkan oleh Dr.Hj.Azizah Sri widari,MPH yang menyampaikan bahwa masyarakat Kab.Batola patut bersyukur karena Barito Kuala banyak mempunyai Potensi bukan hanya di bidang pertanian yang luas,juga perikanan, peternakan tetapi juga banyak mempunyai potensi Perkebunan yang sangat luas.
"Perkebutan kita di Barito Kuala adalah aset modal dasar pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat." Katanya.
"Berdasarkan data kenaikan luasan lahan tanaman kelapa sawit dari tahun 2018 hingga 2023 naik sekitar 29,35 Persen, dengan jumlah total lahan perkebunan rakyat 6.276 Ha, yang tersebar di sejumlah Kecamatan." Ujarnya.
Ia, juga mennyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu membangun Kab.Batola, di biidang pertanian dan perkebunan terutama kepada seluruh mantri Tani dan petugas lainya.
"Serta ucapan terimakasih kepada para ketua GAPOKTAN, ketua Kelompok Tani serya petani pekebun seluruh Kabupaten Barito Kuala." Pungkasnya.
Di sela jeda acara wawancara Kepala Disbunnak Kab Batola mengungkapkan, bahwa Disbunnak Barito Kuala punya target 500 Ha, yang terbagi dari 5 Kecamatan, yaitu Wanaraya, Jejangkit, Cirebon,
Suwartono, berharap agar nanti semua Program yang sudah di Sosialisasikan berkelanjutan untuk Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Pekebun (PKSP/PSR).
"Keberhasilan program itu akan kita utamakan, dan program ini tentunya benar benar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,"
"Artinya dengan mereka menanam kelapa sawit pendapatan mereka akan meningkat,"
Peremajaan kelapa sawit tersebut ujarnya tergantung usulan dari pekebun (petani), ada beberapa kreteria yaitu umur kelapanya sudah 25 tahun keatas, produksinya kurang dari 10 Ton pertahun, juga penggunaan Binit palsu yang tidak bersertifikat yang tidak tahu asal usulnya.
"Kan banyak petani asal asalan membeli Bibit yang tidak bersetifikat, untuk itulah kita akan bantu, Bantuan sendiri dari Badan Pengelola Perkebunan kelapa sawit " terangnya.
Sosialisasi juga di isi oleh beberapa tokoh narasumber, dari Kajati Kab.Batola, yang mengambil tema :
" Pengendaluan program dalam rangka antisifasi penyalahgunaan KKN"
juga dari BPKH Wil V dengan tema :
"Penyelesaian lahan masyarakat dalam hitan berdasarkan peraturan pemerintah/pemanfaatan lahan kawasan hutan bagi masyarakat"
Dari BPN dengan tena : "Analisis perkebunan dalam kawasan izin HGU dan fasilitas program tora/peningkatan status lahan bagi masyarakat pekebun di Batola" dari ULM dengan tema : "Tekhnik budi daya tananan sawit dan tumpang sari" dan narasumber Sucofindo dengan temanya : "Pendampingan program PSR".
Juga Gapki/ Perusahaan dengan tema : "Peran pwrusahaan dan kegiatan PSR Kab.Batola" dan terakhir paparan dari DISBUNBAK Kab.Batola tentang " Program pengembangan kelapa sawit berkelanjutan di Kab.Batola", serta pengarahan program PSR di Kabupaten Barito Kuala. (@DW).
Berita