Pada 25 September 2024 adalah Hari pertama di Konferensi ISQua yang ke-40 di Istanbul, suasana gedung konferensi Istanbul Lutfi Kirdar International Convention and Exhibition Centre mendadak menjadi lebih hidup. Di antara deru diskusi kesehatan global, dr. Friedrich Max Rumintjap—siapa lagi kalau bukan Ketua Umum LAFKI, atau akrab disapa dr. Frits—berdiskusi santai dengan Dr. Carsten Engel, sang CEO ISQua. Topik hangat mereka? Rencana untuk menyelenggarakan Konferensi ISQua 2028 di Bali, Indonesia.
Dialog di Antara Kesibukan
Di pojokan ruangan, dr. Frits dan Dr. Engel terlibat dalam dialog yang tidak hanya serius tapi juga penuh visi. “Mengapa Bali?” Tanya yang mungkin terdengar sederhana, tapi oh, betapa dalamnya! Ini bukan sekadar pertanyaan, melainkan pintu gerbang ke diskusi mendalam tentang bagaimana Indonesia, dengan Bali sebagai perhiasannya, berpotensi menjadi pusat baru dalam dunia kesehatan internasional.
Sambutan Hangat dan Jalur Formal
Antusiasme Dr. Engel tidak terbendung, sambutan hangatnya menandakan bahwa ide dr. Frits tentang Bali disambut dengan tangan terbuka. Mereka berdua sepakat untuk mengedepankan proposal ini, tentunya dengan mengikuti semua prosedur ISQua yang ketat—karena, seperti yang kita tahu, segala hal penting harus dilakukan dengan benar.
Dari LAFKI ke Dunia
dr. Frits, dengan gaya khasnya, menegaskan bahwa menyelenggarakan konferensi bukan hanya akan menaikkan status Indonesia dalam forum kesehatan global tetapi juga menegaskan posisi LAFKI sebagai pemain utama dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan. “Indonesia sebagai tuan rumah ISQua, kenapa tidak?” ujarnya dengan penuh semangat, melontarkan visi berani yang siap mengubah peta kesehatan dunia.
Bukti Nyata Komitmen LAFKI
LAFKI, yang telah menjadi anggota institusional ISQua sejak 2022, dan berencana untuk mendapatkan akreditasi internasional oleh ISQua pada Januari 2025, membuktikan dedikasinya dalam memenuhi dan mengimplementasikan standar internasional dalam kesehatan—semua untuk menjamin kualitas dan keamanan pasien di Indonesia.
Bali: Lebih dari Sekadar Pantai
Pembicaraan mereka juga menyentuh keunggulan Bali, yang menawarkan lebih dari sekadar pemandangan pantainya yang menakjubkan. Infrastruktur kelas dunia, aksesibilitas yang mudah, dan pengalaman budaya yang kaya menjadikan Bali lokasi yang ideal untuk konferensi internasional. Itu semua tentang merayakan keindahan dan keunikan Bali sambil berdiskusi tentang masa depan kesehatan global.
Kesimpulan dan Harapan yang Membuncah
Meski pertemuan mereka singkat, langkah awal yang mereka ambil sangat menjanjikan untuk mewujudkan mimpi besar ini. Dengan dukungan solid dari ISQua dan kepercayaan yang diberikan kepada LAFKI, dialog ini membuka pintu lebar-lebar untuk Bali dan menegaskan komitmen Indonesia untuk memimpin dalam kualitas kesehatan global. Kita semua, dengan penuh harapan, menantikan proses berikutnya dan pertemuan bersejarah yang mungkin terjadi di Bali. Salam LAFKI, sampai jumpa di pantai!
Oleh. PP LAFKI
Berita