Banjarmasin - Untuk kerjasama Perguruan Tinggi dituntut oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang merupakan standar wajib bagi Perguruan Tinggi.
Dr Syamsudin selaku Waket 2 Bidang Non Akademik menjelaskan, Kampusnya
sudah melakukan
puluhan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Nasional dan Perusahaan, serta kerjasama dengan Pemerintah Kota dan Kabupaten.
"Kerjasama ini dilakukan antar Perguruan Tinggi dalam negeri dan juga luar negeri. Karena itu poinnya cukup tinggi untuk Standar Nasional. Kita merespon itu dengan melakukan komunikasi dan berbagai kerjasama yang dilakukan," ujar Syamsudin. Yang mana kerjasama ini memiliki nilai penting bagi Perguruan Tinggi untuk menunjang akreditasi dan juga memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi serta Indeks Kinerja Utama (IKU) yang ada di Perguruan Tinggi.
"Kerjasama yang dilakukan STIMI sudah dilakukan beberapa kerjasama antar Perguruan Tinggi di Pulau Jawa, dengan Pemda dan juga dengan Swasta. Yang ingin kami lakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi luar negeri," Syamsudin menambahkan.
Menyinggung Pertukaran Mahasiswa yang menjadi bagian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kata Syamsudin sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu.
Untuk kegiatan Seminar Nasional sudah berjalan terkait Pariwisata dengan Unmer. Sedangkan dengan beberapa Pihak dan Fakultas lainnya di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia untuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Seminar Internasional direncanakan November 2024 yang terkait dengan Pariwisata. (Berkaitan dengan ilmu Manajemen, Pemasaran, SDM, dan Keuangan)
Sesuai dengan Visi STIMI yang di 2026 menjadi Perguruan Tinggi yang berdaya saing, berkarakter, berjiwa entrepreneur ship dan ini jadi tantangan kedepannya.
"Menumbuhkan jiwa entrepreneur ship artinya menumbuhkan jiwa mereka (para Mahasiswa) yang bermental kuat dalam persaingan. Yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri setelah lulus," kata Syamsudin.***
Berita