![]() |
Foto istimewa |
BLORA, kalaeltoday.com – Ledakan sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (17/8/2025), menelan korban jiwa dan memicu kebakaran besar yang hingga kini belum berhasil dipadamkan. Peristiwa tragis ini menewaskan sedikitnya tiga orang, melukai sejumlah warga, serta memaksa ratusan keluarga meninggalkan rumah mereka.
Menurut laporan BPBD Blora, pada awal kejadian sebanyak 50 kepala keluarga langsung dievakuasi dari area terdampak. Namun, hingga Senin malam (18/8), jumlah pengungsi meningkat drastis menjadi sekitar 300 kepala keluarga atau sekitar 750 jiwa. Mereka terpaksa mengungsi ke rumah kerabat maupun posko darurat yang disiapkan pemerintah.
Upaya pemadaman kebakaran masih terus dilakukan. Tim gabungan dari BPBD Blora, Pertamina, TNI-Polri, dan pemerintah daerah menurunkan empat alat berat untuk membangun tanggul penghalau api di lokasi kebakaran. Meski begitu, kobaran api di sumur minyak di Dusun Gendono, Desa Gandu, masih sulit dijinakkan.
Kementerian ESDM turun tangan dengan mengirimkan Inspektur Tambang guna melakukan investigasi penyebab ledakan sekaligus mendata sumur-sumur rakyat yang beroperasi tanpa izin. “Penegakan hukum akan dilakukan bagi sumur yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan,” tegas perwakilan ESDM.
Selain penanganan darurat, Kementerian ESDM juga menekankan pentingnya tata kelola sumur minyak rakyat. Berdasarkan Permen ESDM No. 14 Tahun 2025, sumur rakyat wajib dikelola sesuai standar keselamatan berbasis Good Engineering Practices, serta berada di bawah koordinasi BUMD, koperasi, atau UMKM yang bekerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Langkah ini dinilai penting untuk mencegah tragedi serupa terjadi kembali.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih berjibaku di lapangan. Sementara itu, ratusan warga terdampak berharap api segera padam agar mereka bisa kembali ke rumah masing-masing dengan aman. (Red)
Berita