BANJARMASIN, kalseltoday.com – Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) resmi merilis hasil survei kepuasan masyarakat terhadap 100 hari kinerja Wali Kota Banjarbaru Hj. Erna Lisa Halaby dan Wakil Wali Kota H. Wartono, Senin (29/09/2025)
Rilis hasil survei digelar di Positif Space & Eatery, Landasan Ulin, Banjarbaru, Senin (29/09/2025) dan dihadiri berbagai kalangan, termasuk media cetak, televisi, dan online.
Ketua LS Vinus Kalsel, Muhammad Arifin, menjelaskan bahwa survei ini memiliki tiga tujuan utama:
-
Mengukur tingkat kepuasan publik atas kinerja awal pemerintahan.
-
Mengetahui sinkronisasi kebutuhan masyarakat dengan program pemerintah.
-
Memberikan masukan evaluasi dan perbaikan bagi kebijakan Pemkot Banjarbaru.
“Seratus hari pertama adalah momentum penting untuk menilai sejauh mana janji dan program mulai diwujudkan. Survei ini menjadi kontribusi LS Vinus dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas pemerintahan,” ujar Arifin.
Ia menambahkan, pasangan Hj. Erna Lisa Halaby dan H. Wartono membawa 21 program prioritas yang kini mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Program kerja yang dijalankan bukan hanya memberi dampak langsung, tetapi juga mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah kota,” jelasnya.
Meski sebagian responden masih bersikap kritis, Arifin menegaskan bahwa hasil survei tetap menunjukkan apresiasi positif terhadap kinerja pemerintah.
Dalam hal akses masyarakat terhadap informasi program Pemkot selama 100 hari kerja, hasil survei menunjukkan:
-
Puas: 56,75%
-
Tidak Puas: 43,25%
“Survei ini melibatkan 400 responden dari berbagai kalangan sehingga dapat merepresentasikan kondisi nyata di lapangan,” tambahnya.
Selain menilai 100 hari kerja, survei juga memetakan program prioritas yang dianggap penting untuk diselesaikan Pemkot Banjarbaru dalam lima tahun ke depan. Hasilnya menunjukkan bidang pendidikan menempati posisi tertinggi dengan 17%, disusul tata kelola lingkungan 16,25%, ekonomi 11%, keamanan 8,5%, dan kesehatan 8,25%.
Bidang lain yang juga menjadi perhatian masyarakat antara lain komunikasi publik (6,5%), sosial (6%), transportasi (5,25%), tata kelola pemerintahan bersih (4,75%), infrastruktur (4,5%), pelayanan publik (3,25%), ketenagakerjaan (3%), pemberantasan korupsi (2,75%), kebudayaan (1,5%), penegakan hukum (1%), dan pertanian (0,5%).
Arifin berharap hasil survei ini dapat menjadi refleksi sekaligus dorongan bagi pemerintah kota untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola dan pelayanan publik.
“Kami ingin agar data ini tidak sekadar angka, tetapi benar-benar menjadi bahan evaluasi untuk membangun Banjarbaru yang lebih baik,” pungkasnya. (Tim KT)
Berita