![]() |
| BNPB bersama BPBD Kalsel menggelar Rapat Penguatan Protokol Peringatan Dini Bencana di Banjarbaru. (Foto: MC Kalsel) |
Rapat ini menjadi tindak lanjut arahan BNPB untuk menyempurnakan alur penyampaian informasi peringatan dini dari hulu hingga hilir agar lebih terkoordinasi dan responsif.
Plt Kepala BPBD Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai melalui Kepala Subbid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Ariansyah, menyampaikan apresiasi kepada peserta yang aktif memberikan masukan selama proses penyusunan protokol.
“Terima kasih kepada seluruh perwakilan yang hadir, dari BMKG, Balai Wilayah Sungai, Dinas PUPR, dan Diskominfo. Masukan yang diberikan hari ini sangat berarti bagi penyempurnaan protokol peringatan dini yang sedang kita susun,” ujar Ariansyah.
Ia menambahkan, penyusunan protokol ditargetkan selesai dalam waktu dekat sebelum kembali dibahas bersama pimpinan BPBD Kalsel dan disampaikan kepada BNPB di Jakarta. Protokol tersebut akan diuji coba terlebih dahulu di Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin sebagai wilayah percontohan sebelum diterapkan secara lebih luas.
“Protokol ini kita harapkan menjadi acuan awal. Setelah diterapkan di Banjarbaru dan Banjarmasin, kita akan kembangkan untuk kabupaten/kota lain, terutama yang telah memiliki peralatan sistem peringatan dini,” tegasnya.
Ariansyah juga menekankan perlunya memasukkan mekanisme penyampaian informasi manual dari desa-desa tangguh bencana, terutama di kawasan hulu yang rawan banjir. Protokol ini nantinya diharapkan mampu mendukung pelaksanaan simulasi kebencanaan di daerah berisiko serta menjadi rujukan bagi BPBD kabupaten/kota dalam membangun sistem peringatan dini masing-masing.
Sementara itu, Analis Kebencanaan Ahli Madya BNPB, Tommy Harianto, menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi seluruh peserta yang telah aktif memberi masukan. Ia menyebutkan bahwa rancangan protokol saat ini telah mencapai 90 persen dan tinggal membutuhkan penyempurnaan akhir.
“Terima kasih kepada BPBD Kalsel, BMKG, BWS, PUPR, dan Diskominfo yang telah memberikan masukan yang sangat bermanfaat. Kami berharap kekurangan minor ini dapat segera dilengkapi agar protokol ini bisa menjadi panduan bersama dalam peringatan dini banjir di Kalsel,” ujar Tommy. (MC Kalsel/FR)

Berita