Oleh. PP LAFKI
Pagi tanggal 23 September, pesawat Emirates yang membawa rombongan LAFKI mendarat mulus di Bandara Internasional Dubai. Ini adalah hari yang dinantikan sejak awal, di mana kami, para delegasi LAFKI, akan memulai perjalanan menuju Istanbul dengan singgah sebentar di Dubai untuk menjelajahi kemegahan kota ini. Tur ini dipandu langsung oleh CEO Raykha Tour and Travel, Pak Aan Suhendra, yang tak hanya memimpin tur, tetapi juga mengiringi kami dari Jakarta dengan semangat dan perhatian yang khas.
Sesaat setelah mendarat, rasa lelah seakan hilang. Aura Dubai langsung menyambut kami dengan hangat, mempersiapkan segala sesuatu yang spektakuler untuk hari ini. Pukul 05.30 pagi, kami sudah menyelesaikan proses imigrasi dan segera disambut oleh bis yang akan membawa kami berkeliling.
“Selamat datang di Dubai, semua. Ini baru permulaan dari perjalanan luar biasa kita. Siapkan diri kalian untuk melihat Dubai dari ketinggian!” kata Pak Aan Suhendra, yang langsung membangkitkan semangat kami. Beliau adalah sosok yang penuh energi dan selalu siap memberi panduan tentang apa saja yang akan kami lewati.
Burj Al Arab: Kemewahan di Ujung Teluk
Destinasi pertama kami adalah ikon kemewahan dunia—Burj Al Arab. Dengan desain yang menyerupai layar kapal, hotel ini berdiri megah di atas sebuah pulau buatan yang dikelilingi lautan biru yang indah. Dari kejauhan, Burj Al Arab tampak seperti mahkota Dubai, yang melambangkan kemewahan dan keanggunan kota ini.
Sesampainya di sana, kami berkesempatan untuk berfoto di depan gedung megah ini. Setiap sudutnya menakjubkan, dan pemandangannya begitu memesona. “Gedung ini bukan cuma hotel, ini simbol kemegahan Dubai,” kata Pak Aan sambil menunjuk ke arah Burj Al Arab. Dalam suasana yang santai, beliau menjelaskan betapa kompleksnya konstruksi dan betapa pentingnya bangunan ini bagi pariwisata Dubai. Kami merasakan betul sentuhan kemewahan yang ditawarkan Dubai, dan Burj Al Arab adalah wujud nyata dari ambisi besar kota ini.
Menjulang di Puncak Dunia: Burj Khalifa Lantai 124
Tak terasa, waktu berlalu cepat. Kami segera menuju destinasi utama yang menjadi highlight perjalanan ini—Burj Khalifa. Sebagai bangunan tertinggi di dunia, Burj Khalifa tidak hanya menawarkan pemandangan, tetapi juga pengalaman mendebarkan yang tak bisa didapat di tempat lain. Kami tiba di Dubai Mall, yang terhubung langsung dengan pintu masuk menuju Burj Khalifa.
Pak Aan terlihat antusias, “Siap-siap, ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa. Dari lantai 124, kalian akan melihat Dubai dari sudut pandang yang berbeda!” katanya. Kami semua tertawa mendengar semangatnya, meskipun dalam hati ada sedikit rasa tegang membayangkan berada di ketinggian itu.
Setelah melewati antrean yang cukup panjang, akhirnya kami memasuki lift super cepat yang membawa kami ke lantai 124 hanya dalam hitungan detik. Begitu pintu lift terbuka, pemandangan yang tersaji benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata. Dari lantai 124 Burj Khalifa, Dubai terlihat seperti kota miniatur yang hidup. Padang pasir yang membentang, gedung-gedung pencakar langit lainnya, dan lautan yang jauh di ufuk menjadi satu dalam harmoni sempurna.
“Kita bisa lihat, itu adalah Palm Jumeirah di sana!” kata Pak Aan, sambil menunjuk ke arah pulau buatan yang membentuk pohon palem. Ia melanjutkan dengan berbagai cerita menarik tentang proses pembangunan gedung ini yang luar biasa rumit dan menantang. Seolah mengajak kami tidak hanya menikmati pemandangan, tapi juga meresapi betapa besar upaya manusia untuk mencapai ketinggian ini.
Di lantai 124, kami menghabiskan waktu menikmati setiap sudut pemandangan yang ada. Tak henti-hentinya kami berfoto, mengabadikan momen ini. Namun, bukan hanya gedung ini yang memukau, tetapi juga cerita di baliknya, tentang bagaimana Dubai membangun dirinya menjadi kota modern yang tak tertandingi di dunia.
Pengalaman yang Tak Terlupakan
Sepanjang perjalanan, Pak Aan Suhendra tak pernah berhenti memberikan insight yang menarik. Beliau tidak hanya seorang CEO yang mengurus logistik dan kenyamanan perjalanan, tetapi juga seorang narator yang membawa setiap tempat hidup dengan cerita-ceritanya. Ketika kami turun dari Burj Khalifa, ada rasa bangga dan kagum yang mengisi hati kami.
“Dubai selalu punya kejutan,” ujar Pak Aan sambil tersenyum ketika kami keluar dari gedung. “Dan ini baru permulaan. Siapa yang tahu, mungkin tahun depan kita akan menjelajahi puncak dunia lainnya.” Kata-kata itu seolah memberikan janji, bahwa perjalanan kami bersama Raykha Tour tak akan berhenti di sini.
Menutup Hari dengan Kenangan
Hari ini, setelah menjelajahi Burj Al Arab dan Burj Khalifa, kami kembali melanjutkan perjalanan. Bukan hanya karena kami sudah menginjakkan kaki di tempat-tempat paling ikonik di dunia, tetapi juga karena perjalanan ini terasa begitu terencana dan personal berkat sentuhan Raykha Tour, terutama kehadiran Pak Aan yang membuat setiap momen menjadi lebih hidup.
Perjalanan hari ini adalah bukti bahwa sebuah tur bukan hanya tentang destinasi, tapi tentang bagaimana pengalaman itu diciptakan. Raykha Tour, dengan profesionalisme dan kehangatannya, memastikan bahwa setiap detik perjalanan kami penuh dengan makna. Dan di sini, di Dubai, kami tidak hanya menemukan pemandangan luar biasa, tetapi juga kenangan yang akan terus terpatri dalam hati.
Dengan semangat ini, kami siap melanjutkan perjalanan menuju Istanbul esok hari, dengan keyakinan bahwa bersama Raykha Tour, setiap perjalanan akan selalu membawa kejutan dan kesan yang tak terlupakan. ***
Berita