BANJARMASIN, kalseltoday.com – Ribuan jamaah tumpah ruah di Komplek Makam Sultan Suriansyah, Kampung Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Selasa (26/8/2025) malam. Mereka hadir mengikuti Haul Agung ke-499 Sultan Suriansyah, raja pertama Kerajaan Banjar yang juga peletak dasar identitas Islam di Banua.
Hadir dalam haul, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H. Hasnuryadi Sulaiman atau akrab disapa Bang Hasnur, yang mengajak masyarakat Banua meneladani sosok Sultan Suriansyah.
“Sultan Suriansyah adalah panutan masyarakat Banua. Mari kita meneladani kebaikan beliau, menjadikannya inspirasi dalam kehidupan sehari-hari, mencintai Nabi, serta menjalankan ajarannya,” ujar Bang Hasnur.
Suasana Khidmat
Haul dipimpin oleh dua ulama kharismatik, Tuan Guru KH Munawwar Ghazali dan Tuan Guru KH Abdul Hakim, yang menyampaikan tausyiah penuh makna. Dalam suasana khidmat itu, jamaah diajak merenungkan keteladanan Sultan Suriansyah, yang pada abad ke-16 memeluk Islam dan menjadi simbol penyebaran agama di Kalimantan Selatan.
Bang Hasnur menilai haul ini bukan sekadar tradisi, melainkan bentuk penghormatan terhadap warisan spiritual dan budaya Banjar.
“Meneladani apa yang dicontohkan beliau akan membawa kita pada kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.
Pesan Persatuan dan Harapan Olahraga
Momentum haul yang berlangsung di bulan kemerdekaan juga dimanfaatkan Bang Hasnur untuk mengajak masyarakat memperkuat persatuan serta mendukung pembangunan bangsa.
“Mari bersama-sama menjadikan Indonesia lebih maju dan masyarakat lebih sejahtera di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran,” katanya.
Sebagai tokoh olahraga dan pembina klub Barito Putera, Bang Hasnur juga tak lupa meminta doa dari masyarakat Banua.
“Mohon doa dan dukungan agar Barito Putera bisa bangkit, dan Tim Nasional Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026 nanti,” pungkasnya.
Sekilas tentang Sultan Suriansyah
Sultan Suriansyah, yang wafat pada 24 September 1546 M, dikenal sebagai raja pertama Banjar yang memeluk Islam. Kepemimpinannya menjadi tonggak penting dalam sejarah penyebaran Islam di Bumi Lambung Mangkurat, dan hingga kini beliau dihormati sebagai simbol religius sekaligus pemersatu masyarakat Banua. (Tim)
Berita