![]() |
Foto hanya ilustrasi |
Para siswa yang mengalami gejala langsung dibawa ke Puskesmas Cempaka untuk mendapatkan penanganan medis. Sejumlah orang tua tampak mendampingi anak mereka yang tampak lemas akibat dehidrasi ringan hingga sedang.
Salah satu siswi, Fatimah, mengaku mulai merasakan sakit perut dan mual pada malam hari setelah menyantap menu ayam asam manis dalam program MBG.
“Rasanya agak asam, tapi kami tetap makan. Malamnya perut sakit dan paginya langsung muntah-muntah,” tutur Fatimah dengan nada lemah.
Kepala Puskesmas Cempaka, dr. Rina Lestari, membenarkan bahwa pihaknya menerima puluhan siswa dengan keluhan serupa.
“Sebagian besar mengalami mual, muntah, dan diare. Kami masih mendata jumlah pasti siswa yang terdampak,” ujarnya.
Rina menjelaskan, pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang tersisa untuk diuji di laboratorium bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.
“Hasil uji lab akan memastikan apakah ini benar akibat keracunan makanan dari program MBG,” tambahnya.
Dari pantauan di lapangan, ruang perawatan Puskesmas Cempaka tampak dipenuhi siswa yang datang silih berganti. Petugas memberikan cairan oralit, infus, serta observasi bagi yang mengalami gejala lebih berat.
Sementara itu, pihak sekolah menyebut telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan penyedia makanan MBG untuk menindaklanjuti kasus ini. Aktivitas belajar sempat dihentikan sementara untuk memastikan keamanan seluruh siswa.
“Kami fokus dulu pada pemulihan anak-anak. Untuk penyebab pastinya, kami menunggu hasil pemeriksaan dari pihak berwenang,” kata salah satu guru pendamping.
Hingga sore hari, sebagian besar siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik. Namun beberapa lainnya masih menjalani observasi di puskesmas.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan diharapkan menjadi evaluasi bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, agar ke depan distribusi makanan di sekolah-sekolah lebih terjamin kebersihan dan keamanannya. (*)
Berita