Wali Kota Banjarbaru Erna Lisa Halaby bersama Kapolres, Dandim 1006/Banjar dan anggota DPRD saat melepas benih ikan di Kolam Retensi Guntung Jingah pada peresmian, Sabtu (11/10/2025). (Foto : ANTARA) |
BANJARBARU, kalseltoday.com – Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, menebar ribuan benih ikan di kolam retensi Guntung Jingah, kawasan Sungai Kemuning, Minggu (12/10). Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya membentuk ekosistem alami sekaligus memperkuat fungsi kolam sebagai pengendali banjir.
“Ikan yang ditebar terdiri dari jenis papuyu dan nila. Harapannya bisa tumbuh besar dan berkembang biak, sehingga kolam ini tidak hanya berfungsi teknis, tapi juga menjadi habitat ikan,” ujar Lisa.
Penebaran benih dilakukan bersama Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda, Dandim 1006/Banjar Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, dan Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, M. Syahrial.
Lisa menjelaskan, kolam retensi Guntung Jingah dibangun sebagai solusi untuk mengatasi banjir di kawasan Jalan Sukarelawan yang kerap terendam akibat luapan Sungai Kemuning. Selain menampung air limpasan, kolam ini juga dirancang menjadi ruang publik bagi warga.
“Kolam ini kita harapkan bisa berfungsi optimal sebagai pengendali banjir sekaligus tempat rekreasi warga. Nantinya, jika ikan sudah besar, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk kegiatan memancing,” katanya.
Diketahui, pembangunan kolam retensi ini menelan anggaran sebesar Rp2,6 miliar dari APBD murni 2025. Kolam tersebut memiliki luas genangan 2.161 meter persegi dengan kapasitas tampung air mencapai 5.813 meter kubik.
Kepala Dinas PUPR Banjarbaru, Eka Yuliesda, menambahkan bahwa kolam dilengkapi dengan sistem outlet dua pintu—pintu penguras dan pintu flap—yang berfungsi mengatur aliran air menuju Sungai Kemuning.
“Dengan sistem ini, air dari saluran drainase di wilayah Sukarelawan, Karang Anyar, Al Manar, dan Pondok Sejahtera bisa dikendalikan. Saat debit sungai tinggi, pintu ditutup, dan dibuka kembali saat kondisi normal,” jelas Eka.
Selain itu, area sekitar kolam juga dilengkapi jogging track sepanjang 148 meter serta menggunakan teknologi biotek, kerikil, dan beton berpori untuk membantu penyerapan air hujan ke tanah.
“Kolam ini bukan hanya infrastruktur pengendali banjir, tapi juga ruang hijau dan sarana olahraga masyarakat. Mari bersama-sama menjaganya agar tetap bersih dan bermanfaat,” pesan Wali Kota Lisa. (Red)
Berita