BANJARBARU, kalseltoday.com — Warga Kelurahan Kemuning, Kecamatan Banjarbaru Selatan, digegerkan dengan penemuan mayat bayi perempuan yang ditemukan terbungkus dalam karung di sebuah gazebo kecil depan rumah bedakan di Jalan Rosella RT 11 RW 03, Sabtu (4/10/2025) sore.
Peristiwa memilukan itu pertama kali diketahui sekitar pukul 18.30 Wita oleh pasangan suami istri, Abdul Hair (63) dan Siti Noorbanih (61), warga setempat yang saat itu sedang duduk di depan rumah kontrakan mereka.
Menurut keterangan saksi, sebelum kejadian, mereka sempat melihat seorang perempuan bernama Murni, yang dikenal warga memiliki kebutuhan khusus, melintas tanpa membawa apapun. Tak lama berselang, perempuan itu kembali lewat sambil membawa karung berwarna putih.
“Saya sempat tanya, ‘membawa apa itu?’ lalu dijawab ‘bayi’. Karena penasaran, saya dekati dan lihat isi karungnya, ternyata memang ada bayi di dalamnya,” ungkap Siti Noorbanih kepada petugas.
Saat diperiksa, bayi malang itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, masih lengkap dengan tali pusar dan ari-ari, terbungkus plastik berwarna ungu dan hitam di dalam karung beras putih. Sontak, warga sekitar panik dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT setempat, H. M. Noor Alfany, yang kemudian meneruskan laporan ke pihak kepolisian.
Proses Olah TKP dan Temun Awal
Petugas dari Polsek Banjarbaru Selatan bersama Tim Inafis Polres Banjarbaru segera mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 19.00 Wita untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil pemeriksaan awal di TKP, petugas menemukan bayi perempuan dengan kondisi tubuh sudah kaku, dipastikan telah meninggal dunia. Tubuh bayi masih berlumuran darah, dengan tali pusar yang belum dipotong, serta terdapat benjolan di bagian atas kepala.
Diketahui, bayi tersebut awalnya ditemukan Sdri. Murni di pinggir jalan Rosella, sekitar 200 meter dari lokasi TKP, sebelum akhirnya diletakkan di gazebo.
Hasil Visum dan Otopsi: Bayi Dilahirkan Hidup dan Sempat Disusui
Hasil visum luar yang dilakukan di RS Idaman Banjarbaru menyebutkan, bayi tersebut telah meninggal sekitar 5–6 jam sebelum pemeriksaan. Untuk memastikan penyebab kematian, otopsi dilanjutkan di RS Bhayangkara Banjarmasin oleh dokter forensik.
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, diketahui bayi tersebut:
-
Berjenis kelamin perempuan, panjang tubuh 45 cm, berat 2,6 kg;
-
Lahir cukup bulan (usia kandungan 9 bulan);
-
Dilahirkan dalam keadaan hidup, terbukti dari hasil tes paru dan lambung yang menunjukkan organ aktif;
-
Ditemukan cairan ASI di lambung sebanyak 10 cc, menandakan bayi sempat disusui sebelum meninggal;
-
Ditemukan luka lebam di wajah berbentuk “V” terbalik, serta patah tulang leher kanan dan resapan darah di kepala bagian belakang, yang mengindikasikan adanya trauma tumpul dan pembekapan.
Dokter forensik menyimpulkan, penyebab kematian diduga akibat mati lemas karena pembekapan disertai benturan tumpul di bagian kepala.
Temuan ini juga memperkuat dugaan bahwa ibu bayi bukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), karena sempat memberikan perawatan setelah melahirkan.
Langkah Kepolisian dan Penanganan Lanjutan
Kapolsek Banjarbaru Selatan melalui penyidik menyampaikan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap siapa orang tua dari bayi tersebut dan dugaan pelaku yang membuangnya.
“Korban sementara dititipkan di RS Idaman Banjarbaru dalam lemari pendingin jenazah selama 2x24 jam. Jika tidak ada pihak keluarga yang datang, pihak rumah sakit akan memakamkan korban,” ungkap petugas.
Selain itu, sampel DNA bayi telah diserahkan ke RS Ulin Banjarmasin untuk keperluan pembanding, jika nanti ditemukan tersangka atau ibu kandung yang diduga melahirkan korban.
Warga Harap Kasus Segera Terungkap
Peristiwa tragis ini membuat warga sekitar turut berduka dan berharap aparat segera menemukan pelaku yang tega membuang bayi tidak berdosa itu.
“Kasihan sekali, bayi itu masih merah, pasti baru lahir. Semoga cepat terungkap siapa ibunya,” ujar salah satu warga dengan mata berkaca-kaca. (Tim KT)
Berita