Kalseltoday.com, Banjarmasin - Di iringi alunan Pemain Biola Wahyu, Kai Masrani nampak asik bernyanyi syair Banjar dengan memukul mukul ' Babun' (gendang) menghibur pengunjung Pasar Malam Rabu Sekitaran Gg.20 Teluk Dalam,Banjarmasin Selasa Malam, (26/12/2023).


Di tengah Usianya 70 tahunan lebih, ia bersama pemain Biola setiap hari berkeliling Pasar Pasar dadakan setiap malam, kadang di nampak terlihat sekitar Siring Banjarnasin di kala hari Minggu, dengan memainkan musik Panting dengan lagu lagu Banjar seperti Lagu (Pantun) Rantauan, Pandahan, Pasisiran dll.


Sebagai seorang seniman musik panting, Masrani, ia yang sangat peduli dengan pelestarian budaya Banjar. 


Dengan berkeliling pasar malam, Kai Masrani menyebarkan musik panting yang khas dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan. 


Menurutnya, Musik panting sendiri merupakan musik tradisional dari suku Banjar yang memiliki irama yang khas dan didominasi oleh bunyi-bunyi alat musik tradisional.


Dengan berkeliling pasar malam, Kai Masrani tidak hanya memperkenalkan musik panting kepada masyarakat luas, tetapi juga mampu melestarikan budaya Banjar.


Melalui penampilan musiknya, dia berhasil menyebarkan keindahan dan kekayaan budaya Banjar kepada generasi muda dan juga wisatawan yang berkunjung ke pasar malam.


"Dengan bermain musik Panting ini, saya juga untuk memotivasi dan mendorong generasi muda untuk tertarik dan mencintai musik tradisional Banjar Kita". Ujarnya.


Ia, sangat memahami perasaan keadaan dunia musik saat ini Sangat disayangkan jika musik panting Banjar tidak mendapatkan tempat di hati para anak muda saat ini apa lagi dengan macam macam genre musik modern saat ini


"Musik Panting, memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi namun demikian, saya percaya bahwa dengan kesadaran dan usaha dari saya untuk memperkenalkan ke masyarakat, juga para pemusik musik panting Banjar seperti saya, suatu saat dapat tempat layak tidak berkeliling seperti ini." Terang Masrani lagi.


Ia sangat berharap, masyarakat dan pemerintah dapat bersama-sama mempromosikan musik panting Banjar melalui berbagai acara budaya, festival musik, atau konser di berbagai tempat.


Selain itu, media sosial dan platform digital dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan musik panting Banjar ke seluruh dunia.


Maka melalui upaya bersama, kita bisa memberikan pengakuan yang pantas untuk musik panting Banjar dan melestarikan warisan budaya yang berharga ini. 


Senentara Wahyu (Panting) yang mengiringi Kai Masrani juga mengatakan :


"Saya yakin bahwa dengan kesadaran dan aksi nyata, musik panting Banjar dapat diangkat lebih terhormat dan tetap lestari dalam budaya Banjar dan Indonesia pada umumnya." Harapnya.


Walaupun dengan hanya berkeliling tempat, dia turut berperan dalam melestarikan budaya Banjar melalui musik panting. Diharapkan dengan upaya ini, budaya Banjar dapat tetap hidup dan dikenal oleh generasi masa depan. (@DW)