Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin hadir langsung dan berbaur bersama jamaah dari berbagai daerah. Panitia menghadirkan penceramah nasional K.H. Ahmad Anwar Zahid atau Abah Anza, pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah asal Bojonegoro, Jawa Timur.
Setelah salat Isya berjamaah, para jamaah membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, bershalawat, berdzikir, bertahlil, dan berdoa bersama dalam suasana khidmat.
Wakil Menteri Kehutanan RI Sulaiman Umar Siddiq mewakili keluarga dalam sambutannya. Ia mengutip hadits riwayat Bukhari dan Muslim, “Jika ia mengingat-Ku dalam suatu kumpulan, maka Aku akan mengingatnya dalam kumpulan yang lebih baik dari itu.”
“Alhamdulillah, kita berkumpul di majelis yang mulia ini untuk mendoakan orang tua kami dan keluarga yang telah berpulang,” ucap Sulaiman.
Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada para jamaah yang meluangkan waktu dan tulus hadir. “Semoga doa-doa yang kita panjatkan malam ini menjadi amal jariyah dan membawa keberkahan bagi kita semua,” lanjutnya.
Dalam tausiahnya, K.H. Ahmad Anwar Zahid mengajak jamaah merenungkan kematian sebagai kepastian yang tidak bisa ditunda. Ia menegaskan pentingnya mempersiapkan bekal akhirat sejak dini.
“Cukupkan bekal. Karena kematian bukan mungkin, tapi pasti. Yang jadi soal adalah: sudah siap atau belum?” tuturnya mengakhiri tausiah.
Para tokoh nasional juga hadir dalam haul ini. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Roy Rizali Anwar, Forkopimda Kalsel, serta para kepala daerah se-Kalsel turut menghadiri acara tersebut.
Jamaah menutup rangkaian haul dengan doa bersama yang memperkuat suasana religius sekaligus menjadi pengingat bahwa hidup adalah perjalanan menuju akhirat.
Sumber : Bacakabar.id
Berita