BANJARMASIN, kalseltoday.com – Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin kian siap menyambut penerbangan internasional perdana dengan rute Kuala Lumpur–Banjarmasin yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 20 Oktober 2025.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan “Press Conference and Airport Visit” bertajuk Taking Off to Kuala Lumpur: Advancing Banjarmasin’s Global Connectivity, yang digelar bersama awak media di Cordia Hotel, kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru.
General Manager InJourney Airports Bandara Internasional Syamsudin Noor, Stephanus Millyas Wardana, mengungkapkan bahwa kesiapan fasilitas dan sumber daya manusia untuk melayani penerbangan internasional telah mencapai 90 persen.
“Fasilitas utama seperti terminal keberangkatan dan kedatangan internasional sudah kami siapkan. Begitu juga layanan pendukung seperti bea cukai, imigrasi, dan karantina. Koordinasi dengan seluruh unsur CIQ (custom, immigration, quarantine) telah kami lakukan secara intensif dan kini siap beroperasi,” ujar Millyas.
Ia menjelaskan, terdapat 66 personel yang disiagakan untuk mendukung layanan penerbangan internasional, terdiri dari 35 petugas bandara, 17 petugas Bea dan Cukai, 10 petugas Imigrasi, serta masing-masing 8 dan 6 petugas dari Balai Karantina Kesehatan dan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.
"Secara keseluruhan, kami antusias dan optimistis menyambut penerbangan perdana internasional ini. Semua pihak bekerja keras agar pelaksanaan berjalan lancar,” tambahnya.
Manajemen bandara juga telah berkoordinasi dengan unsur Forkopimda Kalimantan Selatan untuk memastikan seluruh aspek teknis dan keamanan berjalan baik. Millyas menuturkan, Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin dijadwalkan hadir sekaligus ikut dalam penerbangan perdana menuju Kuala Lumpur.
“Kalau tidak ada perubahan, Pak Gubernur akan turut terbang ke Kuala Lumpur dalam penerbangan perdana nanti,” katanya.
Selain itu, sejumlah pejabat dari Malaysia juga dijadwalkan hadir dalam penerbangan sebaliknya dari Kuala Lumpur menuju Banjarmasin, termasuk Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia.
“Akan ada pertukaran kunjungan pejabat antara kedua negara, menandai dimulainya konektivitas udara internasional dari dan ke Banjarmasin,” jelas Millyas.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan turut menyiapkan langkah strategis untuk memanfaatkan momentum ini. Dinas Pariwisata Kalsel didorong memperkuat promosi destinasi unggulan daerah, seperti Pasar Terapung, Geopark Meratus, serta berbagai event budaya dan religi, termasuk Haul Guru Sekumpul yang dikenal menarik wisatawan dari mancanegara.
Setiap instansi juga diminta menyusun rencana aksi konkret dengan penetapan person in charge (PIC) di tiap sektor. Progres kesiapan akan terus dimonitor hingga hari pelaksanaan penerbangan perdana pada 20 Oktober 2025.
Langkah ini diharapkan menjadi awal baru bagi Kalimantan Selatan untuk memperluas konektivitas internasional, memperkuat ekonomi daerah, dan meningkatkan sektor pariwisata di Bumi Lambung Mangkurat.(@DW)
Berita