Berita

Breaking News

Dari Sampah Dapur Menjadi Pupuk: Inovasi Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Olah Limbah Jadi Pupuk dan Ekoenzim di Desa Tebing Siring


BANJAR, kalseltoday.com - Sampah dapur yang selama ini dianggap sebagai masalah, kini berubah menjadi berharga bagi warga Desa Tebing Siring. Berkat program pengabdian masyarakat yang digagas oleh mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pada 19 Oktober 2025, warga kini terampil mengolah limbah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos dan ekoenzim yang bernilai ekonomis.

Program yang berfokus pada aksi nyata ini diawali dengan penyuluhan untuk membangun kesadaran, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan praktis langsung. Para mahasiswa tidak hanya memberikan teori, tetapi turun tangan membimbing warga dalam setiap tahapan pengolahan. Warga diajarkan dua metode utama: pembuatan ekoenzim dari fermentasi limbah kulit buah dengan gula merah serta pembuatan pupuk kompos kering dari campuran dedaunan dan sisa sayuran menggunakan aktivator mikroorganisme.

“Tujuannya adalah memberikan solusi konkret. Selama ini, sampah organik sering hanya berakhir dibakar atau menumpuk di tempat pembuangan, yang justru mencemari lingkungan,” ujar salah seorang mahasiswa fasilitator. “Dengan keterampilan ini, warga bisa mengubah ‘beban’ menjadi sumber daya yang menghemat pengeluaran sekaligus melestarikan alam.”



Dampak program ini sangat baik bagi warga ke depannya. Dari segi lingkungan, program ini berpotensi mengurangi volume sampah organik yang dibuang hingga 40-60%. Secara sosial, tumbuh kesadaran baru untuk memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah. Yang paling menggembirakan adalah dampak ekonominya, di mana warga bisa menghemat biaya pupuk kimia dan bahkan memiliki peluang untuk menjual kelebihan produk olahan mereka.

“Kami sangat mengapresiasi semangat gotong royong warga dan perangkat desa,” pungkas tim mahasiswa ULM. “Harapan kami, inisiatif ini tidak berhenti di sini, tetapi dapat tumbuh menjadi gerakan mandiri yang berkelanjutan, menjadikan Tebing Siring sebagai contoh nyata desa yang berhasil mengubah limbah menjadi kesejahteraan.”

Program ini menjadi bukti nyata bagaimana penerapan ilmu pengetahuan dan semangat kolaborasi antara kampus dan masyarakat dapat menciptakan solusi inovatif, yang tidak hanya menyelesaikan masalah sampah tetapi juga membuka pintu bagi peningkatan kualitas hidup dan perekonomian desa. (***)
© Copyright 2022 - Kalsel Today