Berita

Breaking News

Harga Telur Ayam Ras Meroket di Banjarmasin

Foto Faisal / Kalseltoday.com


Kalseltoday.comBanjarmasin – Harga telur ayam ras di beberapa pasar mengalami kenaikan sejak dua pekan terakhir. Kondisi ini dipicu kenaikan harga pakan yang tinggi.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Birhasani menyebut harga pakan ternak yang kian meninggi di beberapa daerah di Kalsel menyebabkan biaya produksi telur ayam menjadi imbasnya.

“Sudah sejak bulan puasa hingga sekarang harga telur berada dikisaran 28 ribu hingga 30 ribu dan sempat turun sebentar pasca lebaran, tapi kemudian naik lagi disebabkan semakin tingginya biaya produksi yang didorong adanya kenaikan pakan, bibit dan obat obatan atau vitaman untuk ayam petelur,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kasel, Birhasani saat dimintai keterangan,Jumat (26/8/2022).

Birhasani tidak menafikan bahwa peternak juga tak mau merugi. Meski dalam produksinya harus diperlakukan khusus seperti dalam menjaga produktivitas dan kualitas telur itu sendiri.

“Harga jual telur harus mengalami penyesuaian terhadap biaya produksinya, meski diperlakukan khusus untuk menjaga produktivitas dan kualitas telurnya, peternak pun tidak mau merugi dan pasokan kepasaran tetap stabil,” sambungnya.

Dari pantuan media ini di lapangan, salah satu kios sembako yang berada di Jalan Simpang Limau, Kelurahan Sei Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, pemilik kios mengatakan telur ayam pada hari ini Sabtu (27/08/2022) tembus di harga Rp 31.000 per-kilogramnya.

Pemilik kios yang tak mau di sebutkan namanya mengatakan, kenaikan tersebut di picu pakan ternak yang melambung, jadi harga telur otomatis ikut naik,"keluhnya.

Dilain pihak, pengakuan penjual pakan yang diterima, Mama Irfan mengatakan, kenaikan harga pakan terjadi sejak pandemi Covid-19. Namun sejak bulan ramadhan terakhir kenaikan yang pesat terjadi di kutip dari Kanal Kalimantan.

“Seperti pakan jagung itu naiknya bukan setiap bulan lagi tetapi setiap minggu sejak bulan puasa, tiap barang datang naik, seperti dalam satu sak itu jadi naik 35 ribu,” ungkap Mama Irfan salah seorang penjual pakan di Jalan Zafri Zam-zam Banjarmasin.

Produksi jagung dalam negeri memang sudah dapat menyuplai bahan baku pakan ternak. Namun, jagung ternyata hanya sekitar 50 persen dari bahan baku pakan. Sumber protein lain seperti bungkil kedelai serta berbagai jenis vitamin saat ini masih mengandalkan suplai dalam negeri.

“Seperti pakan merk 511 bahannya juga rata-rata terbuat dari jagung, bungkil, kedelai, dedek sampai pecahan gandum itu dipakai buat anak anak ayam yang baru menetas harganya saja awalnya 8 ribu lima ratus, sekarang jadi 11 ribu,” sebutnya.

Pada proses pembesaran ayam pun bahan baku  pakan yang diperlukan juga terdapat sumber protein lain yang sama. Hal tersebut lah yang membuat Indonesia sulit mengontrol harga pakan, dan sangat tergantung pada situasi global.

Di sisi lain, harga pakan menjadi salah satu komponen yang sangat mempengaruhi harga telur ayam.

“Pakan 511 dan 512 tiap minggunya naik sejak bulan puasa mulai dari lima ribu, 10 ribu hingga 20 ribu. Bahkan untuk harga perkarung nya awalnya 350 ribu, sekarang hampir mendekati 500 dalam waktu dua tahun ini sejak pandemi,” sambungnya.

Tak hanya peternak ayam hingga penjual telur yang merasakan dampaknya, Mama Irfan pun mengaku merasakan dampak dari hasil penjualan pakan tersebut.

Dikatakannya, semenjak harga telur melonjak dirinya terpaksa mengurangi pembelian perkarungnya karena banyak menemukan komsumen yang menekan pembelian.

“Kaya yang biasanya orang beli pakan satu kilo jadi setengah kilo saja atau yang biasa 5 kilo jadi sekilo dua kilo saja, akhirnya kita pun yang biasa membeli perkarungnya banyak terpaksa dikurangin juga,” ungkapnya.

Ditambahkan Mama Irfan, kenaikan solar hingga pajak pun turut menjadi salah satu faktor kenaikan harga pakan.

“Kenaikan solar juga berdampak kepada harga angkutan pengirimannya sehingga ada juga ditemukan pengirimannya yang terlambat dan juga dengan ditetapkannya pajak atas barang ini otomatis dari distributor memotong,” pungkasnya.

(Supriyadi)

© Copyright 2022 - Kalsel Today