Kalseltoday.com, Banjarmasin - Kementrian Agama (KEMENAG) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar pembahasan dan sosialisasi netralisasi tempat Ibadah di wilayah Kalimantan Selatan, bertempat di Jelita Hotel, Jalan Jenderal Ahmad Yani KM 2,5 Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (11/01/2023)


Kegiatan pelaksana terdiri dari seksi kemasjidan, Hisab Rukyat dan Bina Syaari'ah bidang urusan Agana Islam Kantor Wilayah Kementrian Agama Prov.Kalsel.


Adapun peserta yang berhadir kegiatan tersebut dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten dan Kota se-Kalsel, Dewan Masjid Indonesia (DM)I Kabupaten dan Kota, beberapa Ormas Islam (NU) Kabupaten dan kota serta Pengurus Masjid Raya dan Agung Se-13 Kabupaten dan kota.


Di awali kata sambutan kepala kantor Wilaya Kementrian Agama Provinsi Kalsel Dr.H.Muhammad Tamrin.M.M.Pd, menurutnya bahwa tahun 2024 merupakan tahun politik, yang mana acara di laksanakan secara serentak. Suasana perpolitikan sudah mulai terasa, berbagai aspirasi kepentingan di kontestasikan di ruang publik.


"Dalam situasi ini, nilai agama harus jadi acuan dan sekaligus orientasi bagaimana masyarakat tetap bersatu dalam keagamaan bukan justru di jadikan alat untuk kita tersekat sekat dan jangan pula kita menjadi masyarakat yang tercerabut dari jatidiri bangsa,sehingga kita terpecah belah dengan satu dan lainnya," ujarnya.


Tamhahnya, semua elemen masyarakat harus mampu menjaga kesucian rumah ibadah dari ajang politik praktis pragmatis sebagai tempat kampanye, semestinya tempat ibadah adalah untuk beribadah dan berdakwah,dakwah yang memberi kedamaian bukan berdakwah menyebar kebencian apalagi di sisipi ajakan mengarah untuk memilih calon calon politikus.


Beberapa Narasumber Seperti K.H. Zulfa Mustafa (Wakil ketua PBNU) Jakarta, K.H. Muhammad Hatim Salman (tokoh Ulama Kalsel) Martapura dan Bapak Brigjen.Pol. Heri Arnanto (Kepala Badan Intelejen Negara daerah Kalsel) yang turut memaparkan beberapa Materi tadi.


Kegiatan Sosialisasi Netralisasi tempat Ibadah (masjid danMusholl) bagian dari upaya menciptakan independensi rumah ibadah terkhususnya masjid dan musholla yang harus terlepas dari kepentingan politik praknatis maka dari itu kegiatan ini sangaf penting dan saya apresiasi ujar Dr.H.Muhammad Tambrin M.M.pd di Akhir wawancara media. (@Dwan)