KM Dharma Rucitra 1 Tabrakan dengan Tongkang di Pelayaran Taboneo, Batu Bara Tumpah ke Laut

Foto istimewa

Kalseltoday.com, Banjarmasin - Kapal penumpang KM Dharma Rucitra 1 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) bertabrakan dengan tongkang bermuatan batu bara. Akibatnya, kapal penumpang ringsek, sementara batu bara yang diangkut tongkang tumpah hingga hanyut ke laut.


"Iya benar terjadi tubrukan antara kapal Dharma Rucitra 1 dengan tongkang bermuatan batu bara," jelas Direktur Polairud Polda Kalsel Kombes Takdir Mattanete, Senin (13/2/2023).


Tabrakan terjadi di alur pelayaran Taboneo, Banjarmasin, Kalsel pada Sabtu (11/02/2023) pukul 16.51 Wita. Saat itu kapal Dharma yang akan melintas terhalang tongkang batu bara.


"Saat itu sudah komunikasi antara kapal dengan tugboat yang menarik tongkang, sudah minta ditarik ke kiri, ke arah barat. Kemudian lima menit setelah itu, kapal masih komunikasi terus untuk menggeser lintangnya tongkang dengan kapal ini," tuturnya.


Namun tiba-tiba kapal tongkang pengangkut batu bara bergeser dari posisi yang seharusnya. Hal ini dikarenakan derasnya arus perairan.


"Namun karena cuaca arus yang di lokasi membuat tongkat ini bergeser, yang dari seharusnya," terang Takdir.


Takdir menambahkan, kapal penumpang yang berada di tepi tidak dapat menghindar. Pasalnya KM Dharma sudah berada di posisi barat lantaran di sisi sebelah kiri sudah dangkal.


"Kemudian posisi sebelah kiri sudah dangkal, nggak mungkin menggeser karena akan kandas," ujarnya.


Alhasil tabrakan tidak bisa dihindarkan akibat jarak antara kapal penumpang dan tongkang yang sudah dekat. Saat itu tongkang batu bara hanya melaju kecepatan 7 knot perlima menit.


"Memang kecepatan tongkangnya pelan 7 knot perlima menit, tapi namanya kapal besar dan tongkang tidak bisa seperti mobil. Jadi akhirnya serempet bagian belakang kapal dari KM Dharma," ungkapnya.


Tabrakan itu menyebabkan kapal tongkang mengalami rusak di bagian dinding. Batu bara yang diangkut tumpah ke dalam laut.


"Karenanya tongkang dindingnya rusak panjang, mau tidak mau tumpukan batu bara jatuh sebagian," paparnya.


Insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun dari kedua kapal mengalami kerugian materiel.


"Bagian belakangnya memang ada ringsek kurang lebih 4 meter, tapi tidak bocor hanya dinding belakang agak robek. Sedangkan tongkangnya dindingnya rusak panjang, mau tidak mau tumpukan batu bara jatuh sebagian," bebernya.


Sejauh ini polisi masih menyelidiki atas insiden tabrakan tersebut. Pihaknya pun telah memeriksa 8 saksi.


"Kurang lebih ada 7 sampai 8 orang sudah dilakukan pemeriksaan. Proses masih dalam tahap penyelidikan untuk dapat memastikan tubrukan itu mengarah apakah keadaan cuaca atau human error belum kita bisa pastikan," pungkasnya. (Red)

0/Post a Comment/Comments