Merawat dan Menjaga Tradisi “Kita” di Usia 497 Tahun Kota Banjarmasin


Kalseltoday.com, Banjarmasin - Hari ini memang spesial bagi sebuah kota kenangan dan bersejarah, Banjarmasin. Di rentang usia ke-497 tahun, kota yang didulu dibangun Sultan Suriansyah, tumbuh menjadi sebuah kota perdagangan dan jasa yang “Tak biasa”.


Tak biasa, karena banyak cerita dan makna mengiringi panjang sebuah kota yang sekarang posisinya tak lagi menjadi sebuah ibukota sebuah provinsi. Meskipun begitu Banjarmasin tetaplah kota tua bersahaja yang berjalan mengikuti irama orkestra zaman, dengan peradaban terjaga dengan kearifan lokal yang juga terpelihara.


Kotaku Banjarmasin memang sudah tua, lebih tua satu tahun dengan Jakarta. Tentu usia yang terbilang sarat cerita dan sejarah, kota ini masih memiliki pesona sebagai kota lama “yang tetap bersabar bersama kebaikannya”. Konon karena kebaikannya Banjarmasin dikenal kota ramah kepada siapa saja, termasuk menjadi kota ramah anak. Seperti yang dipertegas Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, saat ini Kota Banjarmasin sebagai kota layak anak sudah mendapatkan predikat ke 2, yaitu di kategori Nindya, Kota Layak Anak (KLA).


Banjarmasin Baiman Adalah Kita,tema peringatan ke-497 Tahun kota indah yang dibelah sungai Martapura dan aneka kuliner menyambut kedatangan tamunya. Pemerintah Kota Banjarmasin memaknainya itu adalah ruang terbuka untuk seluruh masyarakat. Entah itu kolaborasi, kreativitas maupun partisipasi.Sebuah tema yang merekatkan emosional masyarakat dengan kotanya.Tentu sebuah pemikiran cerdas merawat dan menjaga tradisi kebersamaan dan gotong royong, seiring kebersamaan yang menjadi nafas kehidupan masyarakat Banjar.


Spirit Banjarmasin Baiman adalah Kita, menginspirasi kita semua sebagai warga untuk terus bisa berbuat dan berkolaborasi membangun Banjarmasin dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.Membangun kebersamaan tentunya momentum bagus mendorong dan mewujudkan visi misi Banjarmasin Baiman dan Lebih Bermartabat , sekaligus memastikan untuk dituntaskan bersama-sama.


Mencermati spirit ini, tentunya di momen ulang tahun ke-497, merujuk istilah Walikota Banjarmasin tersirat satu pesan, agar “Baiman” bukan sekedar wujud visi misi,melainkan sebagai cerminan diri untuk saling berkolaborasi dalam membangun kota.Sebuah ajakan sederhana, membangun kota adalah kita, karena kitalah yang merawatnya dalam bingkai persaudaraan.Kita tahu kota ini tumbuh bersama masyarakat dengan beragam suku bangsa dan agama, kebersamaan dan kerukunan membuat kota ini dikenal disebagai salah satu kota yang menjunjung tinggi persaudaraan. Warisan terbaik yang mesti kita jaga, rawat dan wariskan untuk generasi muda.


Memaknai hari jadi tentunya banyak cara dilakukan bukan sekedar seremonial, namun menjadi sebuah perenungan. Kota ini kita bangun bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Pemimpin terbaik adalah orang mampu menjalankan amanah dan memberi warna perjalanan sebuah kota tua dan bersejarah, Banjarmasin. Masyarakat yang baik adalah merawat dan menjaga kota ini menjadi kota ternyaman, bersih, sehat dan sentra ekonomi bagi masyarakatnya.


Siapa pun kita, dari mana pun, kita adalah kita, yang menjadi bagian sejarah kota lama, Banjarmasin tercinta. Sudah sepatutnya kita wujudkan dalam satu ikatan “ Banjarmasin adalah Kita “ untuk sebuah kesejahteraan bersama, dan indahnya persaudaraan yang diwariskan leluhur kita sejak ratusan tahun lamanya. Kami bangga menjadi bagian kota penuh sejarah, Banjarmasin, yang selalu dikenang sepanjang masa. (Helmi Rifai).

0/Post a Comment/Comments