F- SPKEP dan KSPI Tabalong Sambangi Disnakertrans Kalsel, Sampaikan Pengaduan Sanki SP-1 Perusahaan Secara Sepihak


Kalseltoday.com, Banjarmasin - Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Minyak Gas Bumi dan  Umum (F- SPKEP) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI) Tabalong,  sampaikan pengaduam sanksi hari libur 1 Januari 2024 yang di lakukan oleh PT SIS kepada Karyawannya dengan SP1 secara sepihak ke Disnakertrans Provinsi Kalsel jalan A. Yani KM 6 Banjarmasin, Kamis (18/01/2024).


Pengaduan ini di sampaikan kepada  Kadisnakertrans dan Pengawas Ketenagakerjaan Kalsel oleh Muhammad Riyadi Ketua Pimpinan (F-SPKEP) Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Minyak  Gas Bumi dan Umum Tanjung Tabalong di PT. SAPTAINDRA SEJATI (SIS)


Dengan di dampingi 5 orang pengurus F-SPKEP, M.Riyadi mengatakan  kedatangannya ke Disnakertrans untuk memenuhi undangan Balai Pengawasan Ketenaga kerjaan Wilayah 3 Prov.Kalsel.


"Hari ini kita memenuhi undangan Tekait persoalan atau  permasalahan 1 Januari 2024, karena yang total Karyawan PT SIS 5411 orang Yang terkena SP 1 perkiraan sekitar 930 an tapi anggota SP-KEP mungkin 800 lebih karena belum bisa di total, Sampai saat ini masih proses pemanggilan yang mengambil Hak libur pada 1 Januari 2024 itu di berikan SP 1 oleh Perusahaan." Terang Yadi.


"Jadi tadi kami sudah di minta keterangan/ klarifikasi terkait persoalan tersebut dan nanti Pihak Perusahaan yang akan di minta keterangan juga." Ungkapnya lagi.


Karena persoalan ini mengenai anggota F-SPKEP dan pihak perusahaan, maka antara kedua belah pihak akan di minta keterangan kenapa hal tersebut bisa terjadi dengan keluarnya SP1 dari perusahaan PT.SIS.


"Jujur saja sebelum sebelumnya setiap tahun kita  libur tahun baru, Natal, Idul Fitri, Idul Adha dan hari Kemerdekaan tidak pernah ada masalah dan keluarnya SP1 dari Perusahaan apabila mengambil Hak libur pada hari tersebut." Terang Yadi yang sudah 14 tahun bekerja di PT.SIS.


Ia, juga bertanya tanya kenapa baru di tahun 2024 ini, ada peringatan seperti itu dan ini baru pertama terjadi.


"Mungkin kasus ini baru satu satunya terjadi di Indonesia, karena di tahun tahun sebelumnya tidak seperti ini." Tambahnya.


Yadi, sangat berharap agar Disnakertrans Prov.Kalsel bisa mengambil jalan tengah yang terbaik untuk masalah ini dan permintaan karyawan bisa di penuhi oleh Perusahaan, SP1 di cabut atau di ganti Konsoling atau personal kontak peringatan lisan itu tidak jadi masalah katanya.


"Yaitu cabut SP1, karena dampaknya akan banyak merugikan karyawan, yaitu insentif 930 karyawan itu nanti dipotong, kedua kemungkinan tidak bisa naik Great, dan ketiga kalau SP1 ini berlaku maka operator atau karyawan yang mendapatkan SP1 tersebut tidak bisa mendapatkan training untuk unit yang lebih besar." Kata Yadi.


Muhammad Riyadi Ketua F-SPKEP 

Ketua F-SPKEP, ini berharap juga kepada perusahaan agar mencabut SP1 tersebut, karena kalau tidak di cabut masalah ini akan mereka angkat dan laporkan ke pusat bahkan ke Forum Internasional.


"Ini menyangkut orang banyak, dan ini sebelumnya kita di minta keterangan dari Disnakertrans, kita sudah melayangkan laporan sebelum di minta datang ke sini." 


F- SKEP juga sudah meminta agar perusahaan PT.SIS agar mencabut SP1 kepada karyawannya tetapi tidak di tanggapi.


Menurut Yadi, PT SIS adalah salah satu grub PT Adaro Energi Indonesia.


Di lain kesempatan, H.Tomy Hariadi,S.STP, M.IP (Kepala Balai Pengawasan Ketenagakerjaan Daerah Wilayah III Kab.Balangan) mengatakan hari ini pengambilan data awal dari keterangan kedua belah pihak.


"Kita dari jam 8 pagi hingga ke Jam 3 ini secara maraton, secara teknis tadi meminta keterangan data kepada kedua belah pihak, baik dari serikat pekerja maupun pihak perusahaan PT.SIS dan data ini nanti jadi masukan untuk rapat diskusi secara internal." Terangnya.


Dan di diskusi nanti di sampaikan ke  pimpinan umum untuk tindak lanjut ke depannnya untuk di bahas.


" kita lihat nanti prosesnya,  kawan kawan kita membahas dari sisi pengawasan dan dari sisi mediasi."


"Apa yang di sampaikan Keterangan dari perusahaan tadi, hampir semua normatif, jadi data awal hari ini akan menjadi data Primer kita bahas untuk selanjutnya, jadi data hari ini hanya klarifikasi awal dari Serikat pekerja maupun dari PT.SIS." pungkasnya.


Sementara ada 3 orang perwakilan dari Pihak PT.SiS ,selesai rapat yang akan di minta informasinya oleh media, tentang terbitnya SP1tersebut hanya berlalu dan meninggalkan awak media begitu saja, tanpa bicara ketika media memohon dan meminta Konfirmasi masalah ini hingga melambaikan tangan dan masuk ke dalam mobil dan pergi.

0/Post a Comment/Comments