Pelajar SMP di Balikpapan Menjadi Korban Perundungan, Dijambak, Dipukul bahkan Dikeroyok

Kalseltoday.com, Balikpapan - Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan seorang pelajar SMP di Balikpapan menjadi korban intimidasi oleh teman-temannya pada Sabtu (2/3/2024) di kutip dari nomorsatukaltim.

Video berdurasi hampir tiga menit itu memperlihatkan seorang pelajar yang sedang duduk di kelasnya tiba-tiba ditarik rambutnya oleh seorang teman. Tak berapa lama, pelajar lainnya ikut serta dan memberikan pukulan ke kepala si korban.

Situasi semakin memburuk ketika beberapa pelajar lain bergabung dan mulai menyerang korban dengan tendangan dan pukulan. Kejadian tersebut berlangsung hingga akhirnya seorang pelajar lain menghentikan aksi tersebut.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa video tersebut adalah rekaman dari sebuah insiden intimidasi yang terjadi di SMP 13 Kecamatan Balikpapan Timur.

Guru Konselor SMP 13, Reina dan Wali Kelas IX, Nasrun, insiden tersebut terjadi pada Selasa (27/2/2024) di waktu istirahat sekolah. Nasrun pun menjelaskan kronologi pada waktu kejadian tersebut.

"Insiden itu terjadi di saat istirahat, sekitar pukul 9 pagi," ujar Nasrun saat ditemui di Kantor Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Balikpapan pada Sabtu (2/3/2024).

Nasrun mengungkapkan bahwa tak lama setelah kejadian, dirinya dan Reina mengumpulkan para siswa yang terlibat itu ke ruang konseling dan langsung melakukan mediasi dan pemberian sanksi.

Nasrun dan Reina juga menjelaskan motif dari para pelaku dengan tega memukuli temannya itu dipicu oleh tindakan korban R yang diduga mengirim gambar asusila kepada keluarga S yang merupakan salah satu pelaku perundungan.

"S merasa tidak terima dan menegur R di kelas. Sementara itu, beberapa pelajar lain turut serta dalam aksi pengeroyokan. Namun, mereka sebenarnya tidak memiliki masalah pribadi dengan R," jelas Nasrun.

Pelajar lain yang terlibat dalam insiden ini termasuk S, M, MR, AB, AMR, dan F. 

"F hanya bertugas merekam kejadian tersebut dan tidak ikut serta dalam intimidasi," tambah Reina.

Baik Reina maupun Nasrun mereka mengaku terkejut ketika video intimidasi tersebut menjadi viral di media sosial pada Jumat (1/3/2024) malam. Padahal, para pelajar yang terlibat, yang merupakan teman sekelas, telah kembali berinteraksi dengan baik.

Menanggapi peredaran video tersebut, pihak sekolah kemudian mengadakan pertemuan dengan para siswa, orang tua, dan perwakilan RT setempat di hari Sabtu (2/3/2024).

"Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani oleh Unit PPA Polresta Balikpapan dengan pendampingan dari guru dan orang tua mereka," pungkas Reina. (Red)

0/Post a Comment/Comments