Berikut Penjelasan PAM Bandarmasih Lakukan Perawatan di Booster S Parman, Ternyata Ada Pipa Keropos

BANJARMASIN - Guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, PAM Bandarmasih lakukan perawatan pompa distribusi di Booster S Parman.

Perawatan tersebut akan berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 23-26 April 2024.

Akibatnya, beberapa kawasan di sebagian wilayah Banjarmasin Utara, akan mengalami penurunan distribusi air bersih.

Manager Produksi IPA I PAM Bandarmasih, Roesmamilu Rayadi mengatakan, ini merupakaan salah satu bentuk upaya PAM Bandarmasih, agar pelayanan terhadap pelanggan tetap prima.

Lebih lanjut, jelas Roesma, perawatan tersebut dilakukan lantaran untuk pipa foot valve di Booster S Parman sudah mulai mengalami pengeroposan.

Pasalnya, apabila hal tersebut dibiarkan, maka saat kondisi air dalam reservoar sedang berada dibawah 50 persen, maka air tidak bisa didistribusikan kepada pelanggan.

“Sehingga perawatan dan juga pergantian foot valve ini harus dilakukan, agar pendistribusian air bersih tetap berjalan dengan optimal,” jelas Roesma, Selasa (23/4/2024).

Roesma memaparkan, dalam proses perawatannya, nanti akan ada empat buah foot valve yang akan diganti dengan yang baru.

“Jadi dalam empat hari ini perbaikan akan dilakukan secara bergantian, agar pendistribusian air bersih kepada pelanggan bisa tetap berjalan,” papar Roesma.

Selama proses perawatan, tutur Roesma, untuk tekanan distribusi kepada pelanggan akan mengalami penurunan, dimana yang biasanya 820 meter kubik perjam, diturunkan menjadi 600-650 meter kubik perjam.

“Jadi nantinya untuk pelanggan yang ada diujung jaringan, kemungkinan tidak akan mendapatkan distribusi air saat jam puncak,” tutur Roesma.

“Namun pelanggan juga akan diuntungkan saat diluar jam puncak terutama pada malam hari, karena air yang kita distribusikan secara plat 600-650 meter kubik perjamnya selama 4 hari ini,” lanjutnya.

“Karena biasanya diluar jam puncak khususnya pada malam hari kita hanya mendistribusikan air bersih dengan tekanan 350 meter kubik perjamnya, namun yang ada ini 600-650 meter kubik perjamnya,” bebernya lagi.

Oleh sebab itu, Roesma mengimbau agar para pelanggan bisa segera menampung air bersih saat air masih jalan.

“Sehingga saat tekanan menurun khsusnya saat jam puncak, pelanggan tidak kesusahan dalam mendapatkan air bersih,” imbau Roesma.

“Jadi masyarakat juga jangan terkejut dan jangan kawatir, selama proses perawatan ini distribsui air tidak akan mati total,” pungkasnya. (Red)

0/Post a Comment/Comments