BOGOR, kalseltoday.com – Sebuah pesawat latih milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) dengan nomor registrasi PK‑S216 jatuh di wilayah Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu pagi, 3 Agustus 2025.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di kawasan kebun milik warga yang berbatasan langsung dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian mengaku dikejutkan oleh suara benturan keras dari arah kebun sebelum melihat asap membumbung dari lokasi jatuhnya pesawat.
Menurut keterangan awal dari pihak kepolisian dan tim SAR yang langsung turun ke lokasi, pesawat tersebut diketahui tengah melakukan penerbangan latihan sebelum hilang kendali dan jatuh. Satu orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden ini, yang diduga merupakan instruktur penerbangan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak FASI dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi kejadian untuk memudahkan proses penyelidikan.
Warga diimbau untuk tidak mendekati area kecelakaan demi keselamatan dan kelancaran proses evakuasi serta penyidikan.
Korban Jatuh
Marsma TNI Fajar Adriyanto, Mantan Kadispenau, Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Pesawat di Bogor
Kabar duka menyelimuti dunia penerbangan Indonesia. Marsma TNI Fajar Adriyanto, mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), meninggal dunia usai mengalami kecelakaan pesawat di wilayah Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu pagi.
Marsma TNI Fajar Adriyanto diketahui bertindak sebagai pilot dalam penerbangan pesawat latih sipil jenis Quicksilver dengan nomor registrasi PK‑S216 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 09.08 WIB di area kebun warga yang berbatasan dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.
Setelah kecelakaan, Fajar sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan ia dinyatakan meninggal dunia tak lama kemudian.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU yang baru, serta perwakilan FASI dan pihak keluarga, telah menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian Fajar Adriyanto, yang dikenal sebagai sosok profesional, berdedikasi, dan berkontribusi besar dalam pengembangan olahraga dirgantara di Tanah Air.
Pihak berwenang masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Lokasi kejadian telah diamankan, dan tim gabungan dari TNI AU, Basarnas, serta aparat kepolisian tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Marsma TNI Fajar Adriyanto meninggalkan seorang istri dan anak-anak. Jenazah rencananya akan dimakamkan dengan upacara militer.

Berita