Berita

Breaking News

Oknum Anggota TNI Kopda FH Resmi Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Foto hanya ilustrasi

JAKARTA, kalseltoday.com – Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya) resmi menetapkan Kopda FH, prajurit TNI AD, sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN berinisial MIP. Penetapan ini dilakukan setelah penyidik menemukan bukti kuat peran FH dalam merencanakan aksi yang berujung maut tersebut.

Perantara dalam Aksi Penculikan

FH bukan pelaku eksekusi, namun bertindak sebagai perantara yang merekrut orang untuk menjemput paksa korban. Ia menghubungi Eras, salah satu tersangka sipil, pada 18 Agustus 2025 dan menawarkan “tugas menjemput paksa seseorang”. Saat itu, target belum diberi tahu secara jelas.

Sehari kemudian, FH bertemu dengan Eras dan beberapa orang lainnya untuk merencanakan operasi, mulai dari lokasi, waktu, hingga teknis penjemputan. Target diketahui adalah MIP, yang kerap berada di pusat perbelanjaan kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pada 20 Agustus 2025 sekitar pukul 16.00 WIB, korban disergap saat menuju mobilnya, lalu dipaksa masuk ke kendaraan para pelaku. Penyerahan korban semula dijanjikan di kawasan Fatmawati, lalu diarahkan ke Tanjung Priok, hingga akhirnya diserahkan di Kemayoran kepada FH dan seorang pria yang disebut sebagai “tangan kanan bos”.

Uang Rp45 Juta dan Misteri Kematian Korban

Setelah penyerahan korban, FH membayar Rp45 juta kepada kelompok Eras sebagai imbalan. Para pelaku mengaku baru mengetahui korban tewas setelah ditunjukkan foto oleh polisi. Mereka mengira korban masih hidup dan akan dipulangkan sesuai rencana awal.

“Kami kaget karena diberitahu korban meninggal. Awalnya kami pikir hanya menjemput dan menyerahkan,” kata Eras kepada penyidik.

Ditahan Pomdam Jaya

FH kini ditahan di Pomdam Jaya untuk proses hukum lebih lanjut. Saat peristiwa terjadi, ia sebenarnya sedang dicari oleh satuannya karena tidak hadir tanpa izin dinas (absen tanpa keterangan).

Pomdam Jaya menegaskan akan bekerja sama dengan Polri untuk menuntaskan kasus ini. “Semua pihak yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku, baik peradilan militer maupun sipil,” kata pejabat Pomdam Jaya, Jumat (12/9/2025).

Total 15 Orang Diamankan

Hingga saat ini, 15 orang telah ditangkap terkait kasus ini. Beberapa di antaranya adalah pelaku lapangan yang ikut menjemput paksa korban. Polisi masih memburu aktor intelektual di balik aksi ini, termasuk mengidentifikasi lebih jauh sosok “tangan kanan bos” yang menerima korban dari FH.

Kasus ini menambah daftar panjang keterlibatan oknum aparat dalam tindak pidana berat. Pada 2022, publik sempat digemparkan kasus serupa yang melibatkan anggota TNI dalam pembunuhan berencana.

Hingga kini, motif pembunuhan MIP belum diungkap ke publik. Polisi dan Pomdam Jaya menyebut penyelidikan masih berjalan, terutama terkait alasan korban dijadikan target dan siapa sebenarnya dalang utama di balik operasi penculikan tersebut.

Kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN ini masih menyisakan banyak misteri, khususnya mengenai otak perencanaan dan motif utama. Meski demikian, langkah Pomdam Jaya menetapkan Kopda FH sebagai tersangka menjadi titik terang penting dalam membongkar jaringan kriminal yang melibatkan sipil maupun aparat. (Red)

© Copyright 2022 - Kalsel Today