KOTABARU, kalseltoday.com – Beredarnya keluhan masyarakat terkait beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dianggap kusam dan rusak langsung ditanggapi Perum Bulog Cabang Kotabaru.
Kepala Bulog Cabang Kotabaru, Aditya Dwi Hanggara, memastikan bahwa seluruh beras SPHP yang beredar di pasaran sudah melalui pemeriksaan ketat sebelum didistribusikan. Ia menegaskan, jika ada beras yang ditemukan tidak sesuai kualitas, masyarakat berhak mengembalikannya untuk diganti.
“Sebelum keluar gudang, ada tim survei yang melakukan pengecekan. Jadi, kalau memang ada yang rusak atau tidak sesuai, jangan dipaksakan untuk dijual, cukup kembalikan ke Bulog dan akan langsung kami ganti,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (3/9/2025).
Lebih lanjut, Aditya menjelaskan, standar kualitas beras SPHP kategori medium sudah ditetapkan pemerintah, yakni derajat sosoh 95 persen, kadar broken 25 persen, serta menir 2 persen. Ia mengakui, secara tampilan beras SPHP lokal memang berbeda dengan beras impor yang sebelumnya sempat beredar.
“Kalau dulu impor, tingkat butir patah hanya 5 persen, sehingga kelihatan lebih mulus. Sekarang karena hasil pengadaan dari petani lokal, standar medium broken 25 persen, jadi wajar ada butiran pecah. Tapi ini tetap sesuai ketentuan pemerintah,” terangnya.
Bulog juga memastikan ketersediaan stok SPHP di Kotabaru tetap aman. Saat ini terdapat sekitar 1.200 ton yang siap disalurkan, ditambah hasil serapan panen petani di Kotabaru dan Tanah Bumbu sebagai bagian dari dukungan terhadap ketahanan pangan nasional.
“Kami pastikan kualitas tetap dijaga. Jika ada laporan kerusakan akibat perjalanan atau penyimpanan, Bulog langsung menindaklanjutinya. Prinsipnya, masyarakat jangan dirugikan,” tegas Aditya.
Ia menambahkan, pengawasan kualitas (quality control) diperketat mulai dari gudang hingga ke tingkat distributor dan toko. Bulog juga membuka ruang komunikasi bagi masyarakat maupun pedagang yang menemukan masalah di lapangan.
“SPHP hadir untuk membantu masyarakat menjaga keterjangkauan harga beras. Jadi bila ada kendala kualitas, segera sampaikan. Bulog bertanggung jawab penuh,” pungkasnya. (Siti Rahmah)
Berita