Berita

Breaking News

Petani di Kabupaten Banjar Tunda Tanam Padi akibat Kebanjiran Setiap Musim Hujan

Rumah warga yang terendam banjir di wilayah Kabupaten Banjar. (Foto kiriman Adam P Damisi untuk kalimantanprime.com) 
MARTAPURAkasleltoday.com - Rumah - rumah warga yang letaknya berada di bagian lebih rendah di bantaran Sungai Martapura, khususnya di wilayah Kecamatan Martapura Barat, Martapura Timur dan Sungai Tabuk masih terendam banjir.

Seperti terlihat di Desa Sungai Batang, Sungai Batang Ilir, Sungai Rangas Ulu, Sungai Rangas Hambuku, Penggalaman, Kampung Melayu, Pejambuan, dan Sungai Tabuk.

Walaupun tidak separah kejadian banjir di tahun 2020, namun fenomena ini sudah berbulan-bulan terjadi di tahun ini. Dan terasa amat menyusahkan bagi sebagian penduduk yang tempat tinggalnya mengalami "kecalapan" (kebanjiran; red). 

Belum lagi trauma atas kejadian banjir besar di tahun 2020 silam yang mengharuskan warga mengungsi saat itu. Dan memori itu masih membekas di ingatan mereka hingga saat ini. 

Ali, salah satu penduduk setempat, mengaku, banjir yang saat ini masih melanda memaksa mereka untuk berkompromi dengan keadaan. Warga yang kebanyakan berprofesi sebagai petani harus menunda dulu keinginan mereka untuk menanam padi. 

"Ini saja tanaman dan sayur-sayuran yang ada juga harus kami pindahkan ke tempat yang lebih tinggi agar aman dari sergapan air," tutur Ali, di kutip media ini Kamis (16/1/2025). 

Walaupun banjir mulai tampak surut, namun warga tetap khawatir air bisa saja naik lagi apabila intensitas hujan kembali tinggi. Kebanjiran ini bisa berlangsung berbulan-bulan seperti di tahun 2020, 2021, dan tahun 2022. 

"Apalagi kalau curah hujan tinggi terjadi di daerah hulu, di Pengaron sana. Air di sini jadi lambat surutnya," jelas Ali. 

Banjir di Kabupaten Banjar memberikan dampak cukup hebat bagi masyarakat, terutama yang menggantungkan hidupnya sebagai petani. 

Pahitnya, petani yang sawahnya terendam banjir, harus menerima kenyataan padinya mengalami puso (kerusakan tanaman). 

Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Warsita, belum lama ini mengatakan, untuk luasan pertanian yang terdampak banjir. Misalnya saja di Martapura Timur, dari sekitar 5 hektare areal sawah, ada dua hektare yang terendam. 

Kemudian, di Martapura Barat, dari luasan 30 hektare areal pertanian, ada 18 hektare yang terendam. 

"Pertanian yang sudah dinyatakan puso sekitar empat 4 hektare di Desa Penggalaman," ungkap Warsita, seperti dikutip Banjarmasinpost.co.id. 

Sedangkan di areal pertanian di  Beruntung Baru, lanjutnya, banjir melanda lahan seluas 118 ha. "Tapi dilaporkan di Beruntung Baru tidak puso,"  ujar Warsita. 

Ia menambahkan, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar terus memonitor keluhan petani dan berupaya memberikan solusinya.

"Jika air bisa dilakukan pompanisasi, maka kita lakukan pompanisasi," ucap Warsita. (Tim)

© Copyright 2022 - Kalsel Today