![]() |
Foto hanya ilustrasi |
BANJARMASIN, kalseltoday.com - Kesehatan mental orang tua sangat dibutuhkan dalam merawat anak berkebutuhan khusus (ABK) ini melibatkan menerima keadaan anak, mencari dukungan dari keluarga dan komunitas, serta mencari bantuan profesional jika dibutuhkan.
1. Bantuan Profesional & llmu yang bermanfaat
Orangtua dengan anak berkebutuhan khusus harus membawa anaknya ketenaga profesional seperti dokter, psikolog ,guru dan trafis, baik sifatnya konsultasi ataupun menjalani terapi dan pendidikan agar anak ABK tersebut dapat tumbuh dengan baik sesuai dengan kemampuanya, dengan datang ketenaga professional orang tua dapat memiliki ilmu untuk memahami dan mengerti cara mengasuh. anak berkebutuhan khusus (ABK) karena membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam dan pendekatan yang berbeda, karena setiap ABK memiliki kebutuhan dan karakteristik unik. Orang tua perlu memahami jenis disabilitas anak, belajar keterampilan khusus dalam pengasuhan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan ABK, dengan memahami ilmu yang tepat dapat meningkatkan kesehatan mental orang tua karena akan lebih mudah mengurusi anaknya karena mengatahui cara mengasuh dan mendidiknya ketika berada dirumah dan dilingkungan sosial.
Dengan ilmu orang tua bisa Memberikan pujian dan pengakuan: Ajak anak untuk berpartisipasi dalam percakapan dan berikan pujian dan pengakuan untuk usaha mereka. Menunjukkan iba empati Merayakan kekuatan dan bakat anak: Ajak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung bakat mereka. serta Menumbuhkan rasa percaya diri anak: Bantu anak untuk membangun rasa percaya diri dengan memberikan pujian dan pengakuan atas pencapaian mereka.
2. Menerima keadaan anak dengan penuh keikhlasan
Orang tua perlu menerima kondisi anak dan menyadari bahwa anak berkebutuhan khusus adalah ujian yang diberikan Allah Tuhan Yang Maha Peyayang dan hanya orang orang kuat yang mampu memikul bebannya dengan begitu orang tua Menghindari rasa cemas, stres, dan penolakan terhadap anak, serta fokus pada kebaikan dan potensi yang ada pada anak.
Untuk bisa menerima anak hal itu bisa dilakukan orang tua adalah Menumbuhkan Keikhlasan karena dapat menjadi. Faktor pendorong utama dalam memberikan parhatian, Kasih sayang, dan dukungan yang dibutuhkan anak Ikhlas dalam - marawat anak disabitas juga membantu orang tua menghadapi tantangan dan sabar tanpa merasa terbebani dan tabah tanpa merasa terbebani. Menumbuhkan Keikhlasan memang tidak mudah harus dilatih dengan penuh kesadaran, kesabaran dan rasa cinta
Berikut beberapa cara menumbuhkan keikhlasan dalam merawat anak berkebutuhan khusus:
• Memperkuat iman dan kedekatan dengan Tuhan dapat memberikan kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi tantangan , bahwa segala sesuatu yang terjad adalah ketetapan takdr . dar Allah Tuhan Yang Maha Penyayang
• Menggunakan ajaran agama sebagai landasan dalam merawat anak, seperti memperlakukan anak dengan kasih sayang dan tidak membeda-bedakana.
• Berdoa Memohon keikhlasan hat dalam menjaga dan merwat anak ABK
• Hindari Penyesalan memiliki anak berkebutuhan khusus
• Berpikir positif
3. Orangtua harus kompak dan memiliki dukungan komunitas
Orangtua harus kompak dan bersatu dalam mendukung pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) karena dukungan yang solid dari kedua orang tua sangat penting untuk perkembangan dan keberhasilan anak. Kompak ini berarti adanya kesepahaman, kerjasama, dan dukungan yang sama dari kedua orang tua dalam berbagai aspek pendidikan ABK, mulai dari pemahaman tentang kebutuhan khusus anak, cara mendidik, hingga komunikasi dengan guru dan sekolah termasuk dukungan yang diberikan oleh keluaraga terdekat.
Dukungan komunitas ABK memiliki peranan yang amat penting bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Komunitas dapat menjadi wadah dan ikatan bagi orang tua untuk saling mendukung, menguatkan, berbagi pengalaman, mendapatkan informasi Dukungan ini dapat membantu orang tua merasa tidak sendirian, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka agar tetap bersemangat menumbuhkan potensi dan kemandirian anak ABK.
Penulis : Mohammad Firdaus
NIM : 2373201110098
Fakultas : S1 Psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Berita