Didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kotabaru Khairian Anshari, S.STP, M.Si dan Sekretaris Daerah H. Eka Saprudin, AP, MAP, Bupati menyampaikan komitmen daerah dalam menuntaskan prasyarat pengembangan bandara.
“Kami sudah selesaikan pembebasan lahan sekitar 78,56 hektar sesuai rencana induk pengembangan bandara. Bahkan kami siapkan jalan alternatif pengganti jalan nasional yang terdampak perluasan, termasuk opsi pembangunan underpass untuk mendukung kelancaran operasional,” kata Bupati Rusli.
Menurutnya, pengembangan bandara bukan semata pembangunan infrastruktur, melainkan membuka akses, menurunkan biaya transportasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Kotabaru.
“Bandara itu jembatan harapan bagi masyarakat Kotabaru. Dengan dukungan Pemerintah Pusat, kita yakin percepatan pengembangannya akan memberi dampak besar bagi kemajuan daerah. Ini kerja bersama untuk masa depan yang lebih baik,” tegas Rusli.
Rapat koordinasi ini juga dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin yang menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan transportasi udara di Kalsel, termasuk Kotabaru.
Bupati Kotabaru menyoroti masih mahalnya harga tiket pesawat ke Kotabaru, yang selama ini dilayani pesawat jenis ATR dengan frekuensi terbatas. Ia mendorong adanya penerbangan langsung (direct flight) dari Kotabaru ke kota-kota utama menggunakan pesawat jet, guna menurunkan harga tiket dan meningkatkan konektivitas.
Menanggapi hal itu, Kementerian Perhubungan menyatakan siap mendukung penuh pengembangan Bandara Gusti Sjamsir Alam agar mampu didarati pesawat jet seperti Airbus 320. Saat ini, runway sepanjang 1.850 meter dinilai sudah cukup untuk jenis pesawat tersebut, tetapi diperlukan penguatan struktur landasan dan opsi perpanjangan menjadi 2.300–2.600 meter.
Selain itu, Kemenhub juga akan memfasilitasi kerja sama dengan maskapai untuk membuka rute penerbangan langsung dari Kotabaru.
Langkah kolaboratif Pemkab Kotabaru dan Kementerian Perhubungan ini diharapkan mampu mempercepat peningkatan fasilitas dan layanan penerbangan, mendukung mobilitas masyarakat, menurunkan biaya logistik, serta meningkatkan daya saing dan perekonomian daerah secara berkelanjutan.(San)
Berita