Berita

Breaking News

Kasus Keracunan Massal MBG Merebak, Pemerintah dan BGN Ambil Langkah Tegas

Foto hanya ilustrasi

JAKARTA, kalseltoday.com – Rangkaian kasus keracunan massal yang diduga berasal dari makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik. Ratusan siswa di sejumlah daerah, mulai dari Bandung Barat, Bogor, Kupang, hingga Sumatera Selatan, dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, hingga harus menjalani perawatan medis setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.

Kasus terbesar tercatat di Cipongkor, Bandung Barat, Jawa Barat, dengan korban mencapai 301 siswa. Kejadian serupa juga dialami 210 siswa di Bogor, 140 siswa di Kupang, serta puluhan siswa di beberapa sekolah di Sumatera Selatan, Riau, dan Musi Banyuasin.

Hasil uji laboratorium sementara mengindikasikan adanya kontaminasi bakteri seperti Escherichia coli dan Salmonella pada sejumlah sampel makanan MBG. Hal ini diduga dipicu oleh lemahnya pengawasan kebersihan dan distribusi dalam rantai penyediaan makanan.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan keprihatinan mendalam.

“Kami prihatin atas kondisi para siswa yang menjadi korban, dan berdoa agar mereka segera pulih. Pemerintah juga menyampaikan permohonan maaf kepada para orang tua dan masyarakat atas kejadian ini,” tulis BGN dalam pernyataan resminya, Rabu (24/9).

Sebagai langkah cepat, pemerintah dan BGN menegaskan telah melakukan sejumlah tindakan:

  • Memberikan penanganan medis darurat dengan menanggung seluruh biaya perawatan korban.

  • Menangguhkan sementara dapur penyedia MBG (SPPG) di lokasi kejadian hingga evaluasi tuntas.

  • Melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan untuk memastikan penyebab keracunan.

  • Meningkatkan standar pengawasan kebersihan dan distribusi pangan di seluruh dapur MBG.

  • Membentuk tim evaluasi nasional untuk mengaudit program MBG di semua daerah.

Meski dilanda kasus, pemerintah tetap menegaskan komitmen melanjutkan program MBG sebagai upaya strategis peningkatan gizi anak dan penurunan angka stunting.

“Program MBG tetap menjadi prioritas. Namun, aspek keselamatan, kesehatan, dan kualitas pangan akan selalu diutamakan. Kami akan bersikap transparan dan mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang terbukti lalai atau melanggar aturan,” tegas BGN.

Program Makan Bergizi Gratis sejatinya diharapkan menjadi solusi gizi bagi anak-anak Indonesia. Namun, serangkaian kasus keracunan massal ini menjadi peringatan bahwa pengawasan ketat dan kontrol mutu harus diperkuat agar tujuan mulia program tidak berubah menjadi ancaman kesehatan bagi generasi penerus bangsa. (Red)

© Copyright 2022 - Kalsel Today