Bocah SD Tewas Dibacok Usai Pulang Sekolah, Berikut Fakta yang Dirangkum

Foto istimewa

Kalseltoday.com, Sukabumi - Pelajar kelas VI SD di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tewas dibacok. Hingga kini pelaku masih diburu polisi.


Kabar kematian bocah bernama Randi Maulana itu sempat memicu kemarahan warga, mereka bahkan sempat melakukan pencarian ke asal sekolah terduga pelaku yang membunuh Randi. Berikut fakta-fakta yang dihimpun detikJabar sejauh ini.


1. Warga Berkumpul di IGD Rumah Sakit


Pelajar kelas VI SDN Sirnagalih, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tewas dengan luka bacok di leher. Insiden itu dialami saat dalam perjalanan pulang ke kediamannya di Kampung Citepus Pam, Kelurahan Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.


Dari pantauan, sejumlah tetangga dan kerabat korban sempat berkumpul di area Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu. Korban dikabarkan meninggal dunia saat dalam perjalanan di rumah sakit.


"Saya sekitar kalau nggak salah pukul 09.30 WIB, itu juga dari istri saya ada salah satu warga yang kena bacok, saya langsung datang ke rumah sakit, saya datang ternyata kondisinya kritis ditangani oleh tim medis," kata Hendra ketua RW di Kampung Citepus Pam, Sabtu (4/3/2023).


Informasi yang diperoleh Hendra, korban saat kejadian dalam perjalanan pulang bersama teman-temannya. Ia tidak mengetahui detil kejadian dan hanya mengetahui kondisi korban di rumah sakit.


"Menurut informasi katanya kejadiannya di sepulang sekolah anak itu bertiga, katanya dua cewe satu laki laki nah salah satu yang dua ini yang mengetahui tapi setelah itu inisiatif melaporkan ke polisi alhamdulillah langsung membawa anggotanya ke lokasi," ungkapnya.


"Korban namanya Randi, kelas 6 SD, menurut informasi masih pakai seragam. Luka di bawah telinga di leher, lukanya bacokan senjata tajam," sambung Hendra.


2. Diserang Saat Perjalanan Pulang


Informasi dihimpun, insiden itu terjadi di Jalan KH Anwari, depan SMPN 3 Palabuhanratu. Saat itu korban bersama adik dan teman-temannya dalam perjalanan pulang berjalan kaki dari arah Jalan Terminal menuju Citepus Pam, Gunung Butak. Saat itu, tiba-tiba muncul rombongan motor dari arah berlawanan.


"Pulang sekolah 6 orang, ngabring (rombongan) ke (arah) Citepus saya sempat mengingatkan ke mereka begini, jangan pada bercanda takut ketabrak motor. Eh dia ke arah sana enggak tau gimana sama anak itu. Luka di sini (menunjuk ke leher) pakai senjata tajam," kata Wildan, penjaga sekolah SMPN 3, Sabtu (4/3/2023).


Wildan mengaku posisi saat kejadian pembacokan sudah beberapa meter dari gerbang SMPN 3. Sehingga ia tidak melihat secara detil kejadian tersebut. Namun ia melihat para pelaku saat melintas usai melakukan pembacokan.


"Pelakunya pakai motor FU bertiga, boncengan 6 orang pakai bendera biru merah putih. Pelaku seragamnya SMP, kalau rombongan korban mereka jalan kaki menggunakan seragam pramuka. Saat itu korban langsung di bawa ke rumah sakit," ujarnya.


"Setelah kejadian korban sempat jalan dulu ke arah pulang, saat belokan lewat warung depan langsung ngagolepak (terkapar)," tambah dia.


3. Genangan Darah di Lokasi Kejadian


Pantauan di lokasi, ada dua genangan darah di lokasi kejadian. Genangan pertama dengan yang kedua berjarak sejauh 50 meter, penuturan warga di lokasi korban sempat berjalan kaki dengan memegangi lehernya yang terluka.


"Saya tahu pas tergeletak, ada perempuan nyamperin kata temannya korban yang perempuan itu adiknya. Dia minta tolong, bajunya juga penuh darah soalnya kan sempat dipegangin, dipeluk sama adiknya saat tergeletak," kata perempuan inisial H yang berada di lokasi saat kejadian.


Sejumlah petugas identifikasi dari Polres Sukabumi terlihat melakukan pemeriksaan di tempat kejadian. Informasi diperoleh detikJabar, korban di autopsi di RS Kramat Jati, Jakarta.


4. Teka-teki Bendera Raksasa Terduga Pelaku


Sejumlah saksi mata mengaku melihat rombongan pelajar berseragam SMP di kasus pembacokan pelajar SDN Sirnagalih, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Mereka disebut membawa bendera dengan berukuran raksasa.


Sekadar diketahui, lokasi pembacokan berada di area jalanan yang cukup ramai, banyak pedagang makanan dan minuman ringan karena tempat itu berdekatan dengan lokasi Taman Tenjoresmi, atau dikenal juga dengan sebutan Taman Bunga.


"Pada saat kejadian korban dari arah bawah (terminal) menuju ke arah Citepus Pam arah pulang, (dari arah) sebaliknya ada rombongan anak-anak pelajar, sepengetahuan saya baju nya itu preman biasa pakai baju biasa, cuman gak tau dalamnya soalnya seperti pakai baju dobel gitu," kata Aji (42) penjual makanan di kawasan Taman Bunga, Sabtu (4/3/2023).


Aji menyebut peristiwa itu berlangsung cepat, satu-satunya yang paling jelas dari rombongan pelaku adalah adanya bendera berukuran raksasa yang dibawa rombongan tersebut. Bendera itu berkibar saat para pelaku memacu motornya usai melakukan aksi kekerasan jalanan tersebut.


"Ada yang pakai sweater bawa bendera warnanya Merah Putih Biru seperti bendera Belanda besarnya kira-kira dua meter lebih besar, tinggi sih," ungkap Aji.


5. Emosi, Warga Datangi Sekolah Terduga Pelaku


Sejumlah warga asal Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mendatangi salah satu sekolah di Desa Cibodas. Warga yang datang merupakan tetangga korban pembacokan pelajar bernama Randi (12).


Warga mendapat informasi jika pelaku adalah pelajar di salah satu sekolah di Desa Cibodas. Sehingga karena emosi yang meledak, mereka berusaha mencari pelakunya.


"Kami cari pelakunya, karena informasinya pelaku berasal dari sekolah di desa ini," kata salah seorang warga yang menggunakan motor, Sabtu (4/3/2023).


Dari pantauan, warga datang menggunakan belasan motor berboncengan menyusuri jalanan Desa Cibodas. Sesekali mereka berhenti dan menanyakan kepada warga di sekitar alamat salah satu sekolah.


"Patokannya ada yang mengenali pelaku yang membawa bendera, kabarnya bersekolah di Desa Cibodas," imbuh warga tersebut.


6. Aksi Warga Dihentikan Polisi


Saat warga melakukan upaya pencarian terduga pelaku, terlihat beberapa polisi berpakaian sipil mengikuti pergerakan warga. Terlihat KBO Reskrim Polres Sukabumi IPTU Ruskan Hermawan bersama anggotanya mengawal pergerakan warga.


"Mohon semua kembali saja ya, serahkan kepada kepolisian," kata salah seorang polisi berpakaian sipil kepada warga.


Hanya sekitar 30 menit rombongan tersebut menyusuri jalanan Desa Cibodas, tiba di salah satu sekolah yang dimaksud mereka berputar arah. Mereka mengarahkan kendaraan ke jalan utama. Warga menduga pelaku berasal dari salah satu sekolah dengan ciri bendera yang dibawa.


7. Polisi Buru Pelaku


Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi masih memburu pelaku pembacokan Randi Maulana, siswa kelas VI SDN Sirnagalih, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.


Sebelumnya, diinformasukan jika korban berusia 12 tahun. Belakangan diketahui ia berusia 16 tahun dan masih kelas VI SD karena beberapa kali tidak naik kelas.


Dalam keterangan yang diberikan Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede, korban dianiaya hingga tak bernyawa saat dalam perjalanan pulang sekolah dengan berjalan kaki.


"Kami menerima laporan dari masyarakat terkait adanya pembacokan/penganiayaan terhadap anak di bawah umur sampai meninggal dunia yang terjadi sekitar pukul 11.40 WIB di depan SMP 3 Palabuhanratu, Kampung Sirnagalih, Palabuhanratu," kata Maruly dalam keterangan yang diterima, Sabtu (4/3/2023).


Korban yang merupakan warga Kampung Citepus Pam RT 01 RW 10 Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi itu berjalan kaki bersama sejumlah temannya.


"Korban pulang sekolah bersama temannya dengan berjalan kaki, tiba-tiba di pinggir jalan tepatnya di depan SMP 3 Palabuhanratu Korban tanpa sebab langsung dibacok ke arah leher menggunakan senjata tajam oleh pelaku yang sebelumnya tidak dikenal," ujar Maruly.


Maruly menjelaskan anggotanya sudah melakukan olah TKP dan memintai keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian. "Sudah melakukan olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan profiling pencarian terhadap terduga pelaku yang melarikan diri," pungkas Maruly.


8. Warga Datangi Mapolres, Keamanan Diperketat


Sejumlah warga Citepus Pam, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi. Mereka mendapat kabar pelaku pembunuhan Randi Maulana, siswa kelas VI SDN Sirnagalih, Palabuhanratu.


"Dapat kabar yang membunuh ini pelakunya dapat katanya, warga penasaran ingin lihat. Simpati, masak tetangga dibunuh masa kita nggak simpati," kata Boteng, warga yang ditemui di depan Mapolres Sukabumi, Sabtu (4/3/2023) malam.


Sejumlah polisi kemudian memperketat penjagaan di depan Mapolres Sukabumi. Warga tidak diperbolehkan masuk ke dalam area Polres. Pintu gerbang depan juga ditutup sejumlah petugas.


"Nggak boleh masuk juga nggak apa-apa, cuma tadinya pengen lihat ya," imbuhnya.


Warga awalnya datang beberapa motor. Area parkiran Polres Sukabumi sempat penuh oleh banyaknya warga yang datang. Tidak lama, salah seorang polisi memberikan penjelasan ke warga, hingga kemudian satu persatu warga pergi dari lokasi. (Ari)


0/Post a Comment/Comments