Banjarmasin - Kantor BNNP Kalimantan Selatan, telah berlangsung kegiatan penting yang menandai komitmen dalam pemberantasan narkoba di wilayah tersebut. yaitu pemusnahan barang bukti Narkotika, acara berlangsung di Aula BNNP Provinsi Kalsel lantai I pada Selasa, (24/09/ 2024),
Kombes Andri Koko Prabowo, S.I.K., M.H.,(Kepala Bidang Pemberantasan & Intelijen) memimpin pemusnahan barang bukti hasil ungkap kasus selama tahun ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan sikap tegas dan transparansi BNNP dalam upaya melawan peredaran narkoba, melalui komferesi pers bersama beberapa awak media.
Dalam pemusnahan tersebut, barang bukti yang dimusnahkan terdiri dari total lebih dari 221,51 gram sabu-sabu dan puluhan butir ekstasi.
Barang bukti ini merupakan hasil tangkapan dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan, dan mewakili usaha BNNP Kalsel untuk menanggulangi permasalahan narkoba yang meresahkan masyarakat.
"Penggerebekan pertama dilakukan pada 9 Agustus 2024 di daerah Telaga Itar, Kabupaten Tabalong, yang berhasil mengamankan dua tersangka, Ruslan dan Andi Ruzali, dengan barang bukti 99,7 gram sabu sabu." Papar Kombes Andri Koko Prabowo.
Pengungkapan kasus lainnya dilakukan di Jl. Sultan Adam, Banjarmasin Utara, dengan tersangka Akhmad Taher yang kedapatan membawa 86,96 gram shabu dan puluhan butir ekstasi.
Juga, penankapan M.Fikri ysng membawa 4,84 gram sabu, di daerah Banjar tengah dan Asnawi yang diamankan beserta sabu seberat 20,46 gram di Kab Tala dan Banjarbaru.
"Kemudian, di tanggal 13 September 2024 BNNP Kalsel Hamsinah, Sutrisno keduanya suami istri dan Khairani mantan suami (Hamsinah) di Kelayan Banjarmasin dengan barang bukti sabu total 23,54 gram." Terang nya lagi.
Kemudian di lanjut, proses pemusnahan dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan efek negatif pada lingkungan sekitar.
Selama tahun 2024, BNNP Kalimantan Selatan mengungkapkan bahwa jumlah barang bukti yang berhasil diamankan menunjukkan penurunan signifikan dalam peredaran narkoba.
Kombes Pol Andri Koko memiliki peran penting dalam pencapaian ini, dengan menerapkan strategi yang lebih fokus dan efisien dalam operasi pemberantasan.
Kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, juga menjadi faktor kunci dalam keberhasilan ini.
Dampak dari tangkapan narkoba ini dirasakan langsung oleh masyarakat Kalimantan Selatan.
Program-program penyuluhan BNNP Prov.Kalsel dalam rehabilitasi mulai membuahkan hasil, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Melalui kegiatan ini, BNNP Kalimantan Selatan berharap agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam melawan peredaran narkoba.(@DW).
Berita