SIOARJO, kalseltoday.com - Mushalla Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin sore, 30 September 2025, saat ratusan santri sedang salat berjamaah di lantai dasar. Bangunan yang ambruk adalah gedung empat lantai yang sedang dalam proses pengecoran, yang membuat struktur atap kayu runtuh. Reruntuhan menyerupai tumpukan pancake dan banyak santri tertimbun di bawahnya.
Hingga Jumat, 3 Oktober 2025, evakuasi masih berlangsung. Data yang disampaikan BNPB menyebutkan 9 orang telah meninggal akibat reruntuhan, dengan 54 korban masih dalam proses pencarian berdasarkan daftar absensi santri. Tim SAR gabungan menggunakan alat berat untuk mengevakuasi korban tewas karena tak ada tanda kehidupan di reruntuhan. Sebelumnya evakuasi secara manual dilakukan prioritaskan keselamatan korban selamat dan tim SAR.
Korban yang ditemukan meninggal segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi. Jumlah korban yang berhasil dievakuasi mencapai 108 orang, dengan 30 dirawat di rumah sakit dan 73 sudah diperbolehkan pulang. Keluarga korban telah menyatakan siap menerima hasil evakuasi dengan lapang dada.
Penyebab utama runtuhnya gedung diduga karena struktur sementara yang belum kuat saat pengecoran, khususnya atap berbahan kayu.
Operasi evakuasi mendapat perhatian dari pemerintah pusat, termasuk Kepala BNPB dan Menko PMK yang mengunjungi lokasi dan memberikan dukungan kepada keluarga korban.
Ini adalah tragedi besar yang masih dalam penanganan intensif oleh tim SAR dan lembaga terkait guna menyelamatkan dan mengevakuasi korban selamat dan jenazah dengan penuh kehati-hatian. (Red)
Berita